<p>Ilustrasi PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) milik Grup Sinar Mas / Sinarmas.com</p>
Korporasi

Cek Program-Program ESG dari Tjiwi Kimia (TKIM) untuk Upayakan Bisnis Berkelanjutan

  • Tjiwi Kimia mencanangkan visi untuk menjadi perusahaan kertas global terkemuka yang memberikan nilai unggul kepada pelanggang, masyarakat, karyawan, dan pemegang saham dengan senantiasa menerapkan prinsip berkelanjutan.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Sebagai perusahaan multinasional Asia Pulp & Paper Sinar Mas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) menginisiasi sejumlah program yang mengusung nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) alias ESG demi mengupayakan bisnis yang berkelanjutan. 

Menurut keterangan di situs resmi, Tjiwi Kimia mencanangkan visi untuk menjadi perusahaan kertas global terkemuka yang memberikan nilai unggul kepada pelanggang, masyarakat, karyawan, dan pemegang saham dengan senantiasa menerapkan prinsip berkelanjutan.

“Tjiwi Kimia menerapkan dan mencapai standar ISO (International Standardization Organization) dan standar lainnya, baik nasional maupun internasional, dalam mengembangkan sistem manajemen untuk kualitas, lingkungan, energi, keselamatan, dan keamanan,” tulis manajemen Tjiwi Kimia di situs resminya. 

Dalam keterangannya pun pihak Tjiwi Kimia mengemukakan bahwa mereka berupaya mengadopsi praktik dalam operasi pabrik untuk pengurangan emisi, penggunaan kembali (reuse), dan daur ulang limbah. 

Dalam menerapkan prinsip lingkungan atau environmental dalam terma ESG, Tjiwi Kimia membagi beberapa fokus penerapan untuk pengendalian emisi, yakni sebagai berikut:

1. Air

Air merupakan utilitas utama untuk proses produksi kertas dan untuk menghasilkan uap pada beberapa tahap proses produksi yang dilakukan oleh Tjiwi Kimia. 

Untuk melindungi sumber air lokal yang digunakan oleh pabrik, perseroan pun berupaya meminimalisasi konsumsi dan memastikan pengembalian air ke sumber sesuai dengan standar. 

Tjiwi Kimia senantiasa melakukan studi neraca air dan berupaya mengendalikan intensitas air melalui konsep penggunaan kembali dan daur ulang dalam proses pembuatan kertas.

Selain itu, perseroan pun melaksanakan program untuk mengoptimalkan peralatan pemulihan serat yang menjadi bahan utama dalam proses produksi. 

Kemudian, Tjiwi Kimia pun secara rutin melakukan pemeriksaan melalui sampel untuk memastikan keamanan air limbah dan memenuhi peraturan pemerintah sebelum disalurkan kembali ke lingkungan.

“Sejak 2018, kami mempertahankan komitmen kami untuk memastikan semua air yang dikembalikan ke lingkungan adalah 10% di bawah batas nasional dan regional untuk COD dan BOD. Jadi, kami memastikan meminimalkan beban air limbah ke lingkungan,” tulis Tjiwi Kimia. 

2. Limbah Padat

Sebagian besar limbah padat yang dihasilkan Tjiwi Kima berasal dari proses pembuatan kertas, dan demi mengurangi volumenya dan memaksimalkan peluang untuk penggunaan kembali, Tjiwi Kimia menerapkan langkah-langkah berikut berikut:

a. Mengurangi (Reduce)

- Mengurangi limbah kemasan berbahaya dengan menerapkan sistem bahan kimia isi ulang dari pemasok. 

- Meminimalkan pembentukan abu batu bara dengan menggunakan pembangkit listrik yang menggunakan kadar abu rendah.

b. Penggunaan Kembali (Reuse)

- Melalui program corporate social responsibility (CSR), Tjiwi Kimia bekerja sama dengan komunitas-komunitas pemuda untuk pemanfaatan tali plastik untuk keperluan pengemasan dan limbah kayu untuk dijadikan sebagai bahan baku kerajinan.

- Tjiwi Kimia memperoleh izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memanfaatkan abu batu bara yang digunakan untuk bahan campuran produksi multiblok seperti paving, bata beton, dsb. 

Multiblok dapat digunakan untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur internal, sister company, dan komunitas. 

c. Daur Ulang

Pabrik pengawatintaan dan OCC dapat menggunakan serat pemulihan dan kertas bekas sebagai bahan untuk menghasilkan kertas coklat. 

3. Udara

Pembakaran bahan bakar yang digunakan Tjiwi Kimia menghasilkan emisi karbon dioksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan partikel halus. 

Untuk mengurangi tingkat emisi udara dari aktivitas perseroan, Tjiwi Kimia memasang peralatan seperti electrostatic precipitator, scrubber, dan sebagainya. 

Electrostatic precipitator adalah teknologi pengendalian abu hasil pembakaran dengan pemberian muatan listrik, sedangkan scrubber adalah alat kendali polusi udara yang dapat digunakan untuk membuang partikel atau gas dari limbah industri.

“Kami juga menerapkan teknologi terbaru dan peralatan pemantauan emisi seperti CEMS (Continuous Emissions Monitoring System) untuk memantau dan melaporkan emisi kami dan selalu memenuhi persyaratan peraturan kami,” kata perseroan. 

Secara geografis, Tjiwi Kimia dikelilingi oleh lima desa, yaitu Desa Singkalan, Kramattemenggung, Mliriprowo, Sebani, dan Kedungbocok.

Sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat di desa-desa tersebut dan dalam rangka mengimplementasikan prinsip sosial (social) yang diusung dalam konsep ESG, Tjiwi Kimia menginisiasi beberapa program CSR seperti:

1. Pengabdian Masyarakat (Charity)

Berikut ini beberapa bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diterapkan oleh Tjiwi Kimia:

a. Layanan Kesehatan

Tjiwi Kimia melihat bagaimana pandemi COVID-19 yang mulai merebak pada akhir 2019 dan memasuki Indonesia pada awal 2020. 

Perseroan pun mengungkapkan bahwa pihaknya menyadari pandemi ini harus ditangani bersama. Oleh karena itu, edukasi kepada karyawan dan masyarakat pun menjadi fokus utama Tjiwi Kimia dalam menghadapi pandemi.

Selain itu, Tjiwi Kimia juga memberikan beberapa bantuan untuk masyarakat yang terkena COVID-19, salah satunya melalui pemberian pengobatan gratis bagi 1.000 warga yang mengalami keluhan kesehatan.

b. Pendidikan

Tjiwi Kimia berupaya untuk menggenjot pemerataan pendidikan seperti yang diusahakan juga oleh pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. 

Untuk itu, Tjiwi Kimia pun memberikan beberapa dukungan terkait pendidikan seperti menyediakan peralatan belajar dan mengajar seperti meja, kursi, laptop, dan proyektor. 

Program tahunan dari Tjiwi Kima pun memberikan donasi berupa notebook untuk siswa sekolah dasar di lima desa sekitar. 

Tjiwi Kimia juga membangun fasilitas Rumah Pintar sebagai tempat belajar dan mengasah kemampuan bagi anak-anak sekolah setempat dan menjadi tempat pelatihan ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan yang bernilai ekonomis.

Kemudian, Tjiwi Kimia juga menggelar program beasiswa bagi siswa sekolah menengah atas (SMA) untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. 

c. Kegiatan Sosial dan Keagamaan

Di lima desa sekitar Tjiwi Kimia, masih cukup banyak lapisan masyarakat yang mengalami kekurangan, keterbatasan akses, dan tertimpa bencana. 

Tjiwi Kimia pun menyatakan dirinya hadir untuk membantu. Tidak hanya berupa sembako, perseroan juga memberikan bantuan berupa kitab suci untuk kegiatan keagamaan, program penghijauan, dan sebagainya.

Selain itu, setiap perayaan IdulAdha tiba, Tjiwi Kimia juga menyumbangkan daging hewan kurban untuk masyarakat desa yang membutuhkan.

2. Infrastruktur

Tjiwi Kimia pun menjalankan program CSR yang berkaitan dengan peningkatan kualitas infrastruktur desa, seperti instalasi air, pembangunan jembatan, perbaikan jalan, dsb. 

a. Jalan dan Gedung

Dengan memanfaatkan sampah yang masih memiliki nilai tambah, Tjiwi Kimia membantu perbaikan jalan desa, pagar pembatas jalan, pembangunan gedung penunjang di sekolah, masjid, hingga instalansi pemerintah. 

b. Air Bersih

Pemahaman tentang sanitasi dan pengolahan air bersih senantiasa disampaikan kepada masyarakat sekitar. Tjiwi Kimia membantu ketersediaan air bersih bisa meningkat, khususnya di masa pandemi COVID-19 ketika kebutuhan air bersih semakin meningkat. 

3. Pengembangan Masyarakat

Tjiwi Kimia mengerahkan beberapa program untuk meningkatkan berbagai aspek masyarakat. Program-program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan sehingga dapat melahirkan masyarakat yang kreatif, inovatif, dan produktif.

Inilah beberapa program yang diterapkan Tjiwi Kimia terkait pengembangan masyarakat:

a. Memberikan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat lokal untuk meningkatkan ekonomi mikro.

b. Memberikan edukasi tentang pola makan sehat dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS)  kepada masyarakat.

c. Pembinaan dan pendampingan wirausaha dengan melaksanakan pelatihan yang telah diberikan serta memantau perkembangan usaha yang telah dilakukan, misalnya pelatihan mengubah limbah kayu menjadi furnitur dan kerajinan, mengubah limbah tali plastik menjadi keranjang dan tas, serta budidaya jamur tiram.