Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Tangerang, Kamis 29 Juli 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Industri

Cengkram Segmen UMKM, Penyaluran Kredit BRI Semester I-2021 Tembus Rp929,40 Triliun

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) masih fokus mengenjot pada segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) masih fokus mengenjot pada segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebanyak 80,62% dari portofolio semester I-2021 bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ini merupakan kredit segmen UMKM.

Emiten bersandi BBRI ini telah menyalurkan kredit segmen mikro sebesar Rp366,56 triliun. Sementara kredit segmen usaha kecil dan menengah tercatat sebesar Rp236,82 triliun.

“Kredit kita tumbuh 17% dan ini menunjukan adanya pemulihan di sektor UMKM kita. Kredit konsumer juga mencatat rekor tertinggi di BRI,” ucap Direktur Utama (Dirut) BRI Sunarso dalam konferensi pers, Jumat, 6 Juli 2021.

Adapun penyaluran kredit segmen konsumer dan korporasi pada paruh pertama 2021 ini berada di angka Rp145,94 triliun dan Rp180,08 triliun. Secara keseluruhan, total penyaluran kredit BRI pada semester I-2021 ini sebesar Rp929,40 triliun atau naik tipis 0,70% secara tahunan (year on year/yoy).

Sunarso menargetkan kredit UMKM bisa tumbuh hingga double digit sepanjang tahun ini. Menurutnya, kemampuan BRI dalam menjangkau kredit UMKM semakin kuat seiring posisinya sebagai induk dari Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ultra Mikro (UMi).

“Kami secara menargetkan kredit UMKM tumbuh 10% dan secara keseluruhan kredit itu mengalami pertumbuhan di angka 6%-7%,” jelas Sunarso.

Holding tersebut diproyeksikan bakal menjadi kekuatan baru dalam meningkatkan rasio kredit UMKM di Indonesia. Sebagai induk dari holding beranggotakan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Tidak hanya itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga mengalami penguatan. Total DPK BRI Tumbuh 2,23% menjadi Rp1.096,45 triliun.

Rinciannya, dana itu terdiri dari tabungan Rp461,70,  giro sebesar Rp191,39 triliun,  deposito 443 triliun.  Sementara itu, BRI membukukan laba bersih Rp12,54 triliun atau meningkat 22,94% yoy.

Melesatnya laba bersih BRI ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 29,15% menjadi Rp47,14 triliun.  Lalu, ada pula pendapatan dari komisi/provisi/fee  dan administrasi yang tumbuh 9,5% menjadi Rp8,17 triliun.