CEO Baru Bumble, Lidiane Jones
Rumah & Keluarga

CEO Baru Bumble Pertimbangkan Ulang Konsep PDKT Wanita di Aplikasinya

  • Konsep ini sengaja dibuat untuk meningkatkan keamanan wanita agar terhindar dari percakapan yang tidak diinginkan. Selain itu, Bumble pun menyadari bahwa saat ini wanita punya hak yang sama untuk mengekspresikan perasaannya dan juga berhak memulai hubungan terlebih dahulu.

Rumah & Keluarga

Rumpi Rahayu

JAKARTA - CEO baru Bumble, Lidiane Jones, sedang mempertimbangkan apakah pengguna wanita masih harus mengirim pesan pertama di aplikasi tersebut. 

Untuk diketahui, saat ini nilai lebih Bumble yang membedakannya dengan aplikasi kencan lain adalah fiturnya yang hanya mengizinkan pengguna wanita untuk mengirim pesan terlebih dahulu. Pengguna pria tidak bisa mengambil langkah pendekatan pertama hingga mendapatkan pesan dari pengguna wanita. 

Konsep ini sengaja dibuat untuk meningkatkan keamanan wanita agar terhindar dari percakapan yang tidak diinginkan. Selain itu, Bumble pun menyadari bahwa saat ini wanita punya hak yang sama untuk mengekspresikan perasaannya dan juga berhak memulai hubungan terlebih dahulu. 

Bumble berencana untuk meluncurkan kembali aplikasinya tahun ini, dan kemungkinan akan ada perubahan pada fitur-fiturnya. 

Dikutip TrenAsia.com dari Business Insider, Jones mengungkapkan ketidakyakinannya terhadap kebutuhan wanita untuk mengambil langkah pertama dalam berkomunikasi di Bumble dalam panggilan pendapatan kuartal keempat. 

Dia menyatakan bahwa kebijakan ini bisa jadi memberi tekanan tambahan bagi sebagian pengguna.

Fitur Bumble yang berbeda dengan aplikasi kencan lain ini telah ada sejak pertama kali didirikan oleh sang founder Whitney Wolfe Herd pada tahun 2014 lalu. 

Meskipun pembicaraan tentang menghapus fitur "wanita harus mengambil inisiatif" telah dimulai sejak masa kepemimpinan Wolfe Herd, Jones baru saja mulai mengimplementasikan perubahan signifikan setelah menjadi CEO pada bulan November.

Pada peluncuran ulang yang dijadwalkan pada kuartal kedua tahun 2024, Bumble berencana untuk menguji pendekatan baru yang memungkinkan pengguna terhubung tanpa adanya kewajiban bagi wanita untuk mengirim pesan pertama. 

Beberapa opsi yang dipertimbangkan termasuk membiarkan pria mengambil langkah pertama atau memberikan opsi pesan terstandar kepada wanita.

Perubahan ini mencerminkan persaingan yang ketat dalam pasar aplikasi kencan modern. Perusahaan-perusahaan di sektor ini terus bereksperimen dengan fitur dan model pembayaran baru untuk menarik pengguna.

Jones juga mengumumkan rencana pemangkasan 350 posisi pekerjaan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi organisasi Bumble untuk meningkatkan fokus pada pengembangan produk. Sementara itu, Jones juga membangun tim eksekutif baru dengan merekrut mantan kolega dari aplikasi komunikasi perusahaan Slack.

Masih dikutip dari sumber yang sama, seorang pengguna mengungkapkan bahwa Bumble awalnya dianggap sebagai alternatif yang lebih baik daripada Tinder karena menekankan pada hubungan yang lebih bermakna, namun seiring waktu, aplikasi ini juga mengalami peningkatan jumlah pengguna yang hanya mencari hubungan singkat.