CEO Sekaligus Pencipta ChatGPT Sam Altman Minta Pemerintah Buat Aturan Seputar AI
- Sam Altman, CEO dari perusahaan kecerdasan buatan OpenAI bersaksi di depan Kongres tentang kebutuhan mendesak bagi pemerintah untuk membuat peraturan seputar AI.
Tekno
JAKARTA - Sam Altman, CEO dari perusahaan kecerdasan buatan OpenAI bersaksi di depan Kongres tentang kebutuhan mendesak bagi pemerintah untuk membuat peraturan seputar AI.
“Saya pikir jika teknologi ini salah, maka hal itu bisa salah,” kata Sam Altman pada 16 Mei seperti yang dikutip dari The Independent pada 17 Mei 2023.
Sam Altman yang telah membantu membuat ChatGPT 4 dari OpenAI dan DALL-E 2, bersaksi tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh AI di masa depan jika tidak ada komite atau badan pengatur yang membuat aturan dan meminta pertanggungjawaban perusahaan.
- Inilah 5 Alasan Penting Berinvestasi Meski di Masa Ekonomi yang Masih Tidak Pasti
- Sumber AS Akui Patriot Ukraina Rusak, Rusia Bantah Rudal Kinzhal Ditembak Jatuh
- XRP Melonjak 7,85 Persen, Mayoritas Kripto Masuk Zona Hijau
Beberapa bahaya tersebut antara lain menyebarkan misinformasi pemilu, mengganti pekerjaan atau memanipulasi pandangan orang.
Tidak hanya itu, Sam Altman juga ingin bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah hal buruk akibat AI terjadi.
CEO OpenAI dikabarkan bergabung dengan kepala privacy and trust IBM Christina Montgomery, serta Dr Gary Marcus, seorang profesor di Universitas New York dan pakar AI. Ketiga saksi tersebut sepakat bahwa perlu ada undang-undang baru yang mengatur AI.
Sam Altman dan Gary Marcus menyarankan adanya jenis agensi baru baik di tingkat nasional maupun global yang akan mengeluarkan lisensi untuk teknologi AI dan mencabutnya jika tidak memenuhi standar keselamatan.
- Simak! 5 Tips Jitu Mengelola Stres dan Memperoleh Ketenangan
- 5 Cara Cerdas Menghemat Uang untuk Merawat Kucing atau Hewan Peliharaan
- Daftar Tumpukan Utang Waskita Karya, Terbesar dari BNI
Namun, terlepas dari adanya risiko AI yang menakutkan dan nyata, Sam Altman tetap positif mengenai masa depan teknologi kecerdasan buatan tersebut. Ia percaya bahwa manfaat dari AI jauh lebih besar dari risikonya, jadi harus dipastikan keamanannya.