Kusir mempersiapkan delman untuk berkeliling di kampung delman, kawasan Menteng Dalam, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Foto

Cerita Delman Yang Bertahan dan Kusir Yang Terusir Pandemi

  • Pendemi Covid-19 memang berdampak terhadap semua sektor, khususnya perekonomian. Tak terkecuali usaha delman yang berada di kawasan Menteng Dalam, Jakarta.

Foto

Ismail Pohan

Pendemi Covid-19 memang berdampak terhadap semua sektor, khususnya perekonomian. Tak terkecuali usaha delman yang berada di kawasan Menteng Dalam, Jakarta. Kampung delman yang dulu ditempati puluhan kusir delman itu, kini hanya menyisakan 8 kuda dan kusirnya yang bertahan, sementara puluhan kusir harus terusir oleh impor pandemi asal Wuhan, China tersebut.

Para kusir yang masih bertahan mengaku sebagian besar rekan sesama kusir harus lebih dulu angkat kaki dari kampung tersebut karena penghasilan yang tenggelam akibat segala macam pembatasan mobilitas selama pandemi.

Tutupnya tempat rekreasi yang menjadi lahan pendapatan mereka membuat para kusir harus gigit jari dan memutar otak untuk dapat terus mengais pundi demi perut mereka dan kudanya. Hal ini membuat mereka beralih ke daerah perkampungan atau gang-gang untuk mencari pemasukan. Mengandalkan anak-anak yang ingin berkeliling, para kusir kuda menarif biaya Rp3 Ribu dan Rp5 Ribu untuk orang dewasa.

Selama pandemi, penghasilan para kusir delman tak pernah menyentuh Rp200 Ribu. Pendapatan yang mereka dapatkan hanya berkisar Rp50 Ribu sampai Rp100 Ribu. Namun, pendapatan tersebut masih kotor. Sebab para kusir delman harus membagi lagi pendapatan mereka untuk membeli pakan kuda seharga Rp30 ribu.

Pendapatan yang tak menentu, membuat para kusir delman harus pintar mengatur keuangan mereka. Bila pendapatan harian kurang dari Rp50 Ribu, mereka harus mengurangi pakan kuda demi kebaikan bersama. Sebab bila mereka tetap membeli pakan seperti biasanya, maka para kusir kuda tak bisa membeli makan untuk keluarganya.

Saat ini para kusir delman sangat berharap pelonggaran PPKM maupun pembatasan mobilitas akibat pandemi segera berakhir, dan tempat rekreasi kembali dibuka agar mereka bisa kembali memacu delman untuk mencari penghasilan dan hidup normal seperti sediakala. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia