Cermati 5 Hal Ini Agar Terhindar dari Jebakan Dividen
- Berbagai emiten di Bursa Efek Indonesia, telah melakukan pembagian dividen yang dibagikan sebagai intesif secara cuma-cuma kepada para pemgeng saham emiten tersebut, namun terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam musim bagi-bagi dividen yang tengah berlangsung saat ini.
Pasar Modal
JAKARTA - Berbagai emiten di Bursa Efek Indonesia mulai mengumumkan pencairan dividen yang akan diterima pemegang saham. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemegang saham tidak terkena jebakan dividen.
Seperti yang diketahui, dividen trap atau jebakan dividen merupakan pemberian sejumlah keuntungan per saham kepada para pemegang saham perseroan yang sekilas terlihat memberikan keuntungan bagi para pemegang saham, namun dalam waktu tertentu saham terkait mengalami tren yang menurun karena tidak memiliki fundamental yang baik, sehigga dapat memberikan kerugian kepada para pemegang saham.
Meskipun dibilang menguntungkan bagi para pemegang saham, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan, agar tidak terjebak dalam perangkap dividen atau mengalami kerugian pasca berakhirnya periode pembagian dividen, terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai khususnya bagi yang ingin membeli saham yang akan membagikan dividen, yang mana hal tesebut ialah:
- Dampak Naiknya PPN, Sejumlah Bank Himbara Naikan Tarif Safe Deposit Box
- Smelter Nikel Pertama di Indonesia Siap Dibangun, Rogoh Kocek Rp3,98 Triliun dari Sindikasi Bank Mandiri
- 3 Rahasia Umum Jalan Tol yang Harus Diketahui
1. Cermati Kinerja Laporan Keuangan
Nafan mengungkapkan, penting bagi para pelaku pasar mencermati bagaimana kinerja keuangan final year tahun 2021, karena hal tersebut dapat mempengaruhi potensi nilai pembagian dividen yang secara lebih serta sebagai suatu gambaran dari emiten tersebut.
2. Cermati Tingkat Dividen Yield
Jadi emiten tersebut mengumumkan aksi korporasi terkait pembagian dividen, maka para investor disarankan untuk melihat bagaimana tingkat dividen yield emiten terakit, yang mana semakin tinggi tingkat presentase yield emiten, akan semakin bagus.
"Jika 2,5% oke, jika diatas 2,5% akan lebih bagus karena menurut saya semakin tinggi persentasi yieldnya maka dividen akan semakin menarik," kata Nafan pada TrenAsia.com, Kamis, 14 April 2022.
3. Mencermati Rasio Fundamental Emiten
Terdapat beberapa emiten "Misalkan jika terdapat emiten yang memiliki dividen yield tinggi namun sudah memiliki valuasi yang premium, maka jika dilihat dari prespektif fundamental dividen tersebut tidak lebih baik dari dividen yiled yang tinggi tapi rasio fundamentalnya masih under value ayau murah.
"Memang sebenarnya sih tujuannya agar tidak terperangkap dalam jebakan dividen," imbuh Nafan.
4. Perhatikan Sentimen
Sentimen merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan, dimana pelaku pasar harus melihat waktu pembagian dividen apakah dilakukan pada saat pasar dalam kondisi market yang kondusif, dimana terjadi net buy asing yang berkesinambungan karena adanya faktor fundamental makro ekonomi domestik yang solid, sehingga mometum tersebut dirasa tepat dalam meingkatkan akumulasi investasi.
5. Dapat Melihat Analisa Teknikal
Jika dilihat secara teknikal, pelaku pasar dapat mencermati kinerja pergerakan harga saham dengan kenaikan volume transkasi, yang mana jika terjadi kenaikan volume yang diiringi kenaikan harga saham biasanya saham tersebut akan menarik untuk diperdagangkan.
Nafan menambahkan terdapat beberapa sektor emiten yang dapat dimanfatkan terkait situasi dan kondisi yang tengah terjadi di Indonesia saat ini, mulai dari kenaikan harga komoditas, invasi Rusia hingga momentum bulan Ramadhan.
Adapun sektor tersebut terdiri dari sektor, Metal Mining, Coal, Semen, Perbankan, CPO, Retailer dan Konstruksi. Menurut Nafan dividen sendiri merupakan pemanis bagi para pelaku investor, yang mana jika suatu emiten sering membagikan dividen hal tersebut akan direspon positif oleh pemegang saham, karena hal tersebut merupakan hak dari para pemegang saham yang diperoleh dari kinerja saham yang progresif.