Cetak Omzet Triliunan, eFishery Disebut Lebih Menguntungkan Ketimbang Gojek
- Co-founder & Managing Partner Northstar Advisors, Patrick Walujo mengungkapkan, start up eFishery mencetak kinerja ciamik dan disebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan Gojek
Fintech
JAKARTA - Co-founder & Managing Partner Northstar Advisors, Patrick Walujo mengungkapkan, start up eFishery mencetak kinerja ciamik dan disebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan Gojek.
Patrick membeberkan, omzet eFishery secara annualized atau disetahunkan sudah mencapai Rp4 triliun.
“Artinya, omzet bulan terakhir dikali 12 maka angkanya sudah Rp4 triliun dan bisnisnya profitable. Jauh lebih profitable dari Gojek,” kata Patrick dalam acara Leader Talk di kanal Youtube Unpar Official, dikutip Rabu, 8 Juni 2022.
Sebagai informasi, eFishery merupakan start up aqua-tech pertama di Indonesia. Berbasis di Bandung, eFishery memiliki tujuan untuk membangun ekosistem berkelanjutan di bidang akuakultur dengan memanfaatkan teknologi yang diklaim bisa membantu budidaya ikan atau udang.
Kilas balik perjalanan eFishery, pendiri eFishery, Gibran Huzaifah berkata pada Patrick bahwa ia memiliki ide untuk membuat alat sensor yang bisa memberi makan ikan sesuai dengan pergerakannya.
Sebagai managing partner, awalnya Patrick mengaku tidak percaya mesin ciptaan Gibran akan efektif. Namun, ia merasa kagum dengan ide yang terbilang sederhana itu, sehingga memutuskan untuk memberi pendanaan.
"Saya begitu kagum ide seperti ini dan semangat luar biasa, saya ikut kasih pendanaan sedikit. Supaya saya bisa ikuti perkembangannya seperti apa," tukas dia.
- Jokowi Lantik Bos Garudafood Sudhamek Jadi Dewan Pengarah BPIP
- Bukan Batal, BEI Beberkan Alasan Hoffmen Cleanindo (KING) Pasang Status Canceled di Laman E-IPO
- 4 Sasaran dan Fokus Kebijakan Penyusunan Anggaran Kemenhub di 2023
Rupanya, ide yang dijalankan alumni ITB itu bisa bisa diterima masyarakat. Tak hanya berdampak pada pertumbuhan bisnis, eFishery juga memberi impact sendiri bagi para petani ikan.
Dalam perjalanan bisnisnya, eFishey tak hanya melayani petani ikan yang berlangganan alat buatannya. Tetapi juga memberi modal kerja dengan membeli ikan-ikan dari para petani ikan untuk dijual ke restoran.
Lantaran profil perusahaannya yang unik, eFishery akhirnya dilirik investor asing. Banjir pendanaan, eFishery dikabarkan berhasil mendapat dana segar lewat pendanaan seri C sebesar US$90 juta atau sekitar Rp1,3 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dolar AS). Dana segar di pendanaan seri C tersebut berasal investor babon seperti Sequoia, Temasek, dan Softbank.
Rekrut 1000 talenta baru
Tak hanya menoreh pendapatan yang baik, eFishery juga tengah merekrut 1000 talenta baru. Aksi ini dilakukan di tengah fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh sejumlah start up.
"Kami menargetkan untuk merekrut 1000 karyawan baru tahun ini. Tidak hanya untuk menciptakan dampak di industri akuakultur Indonesia, namun untuk skala yang lebih besar yaitu menembus pasar global,” ujar Gibran beberapa waktu lalu.
Selain menambah pegawai baru, Gibran juga berencana menambah 200 ribu petani ikan pada 2022 untuk bergabung di bawah naungan ekosistem bisnisnya. Jumlah ini diketahui tumbuh empat kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.