<p>(Kiri-kanan) Direktur Utama PT Temas Tbk, Faty Khusumo, Komisaris Independen PT Temas Tbk, Theo Lekatompessy, Direktur PT Temas Tbk, Ganny Zheng, dan Direktur PT Temas Tbk, Inge Supatra usai menggelar RUPST Tahun Buku 2020, Jakarta, 11 Juni 2021</p>
Industri

Cetak Pertumbuhan Laba Ribuan Persen, Temas (TMAS) Bongkar Strategi Efisiensi Kapal

  • Kapal dengan kapasitas sesuai trayek dinilai lebih efektif dan efisien dari segi bahan bakar dan lebih cocok digunakan di wilayah Indonesia bagian timur

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA — Emiten di bidang penyedia layanan transportasi laut dan jasa pendukungnya, PT Temas Tbk membukukan kinerja keuangan ciamik sepanjang 2021.

Berkat strategi bisnis yang tepat, TMAS mencatat kenaikan laba bersih hingga 1.242% menjadi Rp697,62 miliar pada 2021 dari Rp52,21 miliar pada 2021.

"Terdapat dua faktor utama yang memengaruhi lesatan kinerja 2021, yaitu rate dan volume," kata Corporate Secretary Temas, Marthalia Vigita pada TrenAsia.com, Kamis 16 Juni 2022.

Marthalia menjelaskan, kinerja perseroan terimbas kenaikan harga kargo internasional dan domestik. Temas juga melakukan berbagai upaya sehingga dapat meningkatkan jumlah volume muatan atas pengiriman baik domestik maupun internasional.
 

Strategi Efisiensi


Menilik laporan keuangan, sebagian besar pendapatan 2021 perusahaan berkode saham TMAS ini berasal dari penjualan aset kapal. Strategi ini, kata Martha, mempertimbangkan kondisi kapal tersebut sudah kurang baik (high maintenance cost). 

"Juga perseroan menjualnya dengan harga yang tinggi," imbuh dia.

Usai menjual kapal yang tak efisien, TMAS mengalihkan asetnya ke kapal yang lebih kecil. Tercatat, perusahaan melakukan kesepakatan pembelian aset sebanyak 12 unit kapal. 

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kapasitas dengan trayek dengan harga yang effisien, sebelum adanya peningkatan harga kapal secara global.

Martha juga menerangkan, pembelian 12 unit kapal dengan kapasitas sesuai trayek dinilai lebih efektif dan efisien dalam pengoperasiannya. Selain lebih hemat dalam hal konsumsi bahan bakar, penggunaan kapal ini lebih cocok untuk rute pengiriman wilayah Indonesia Timur (Sulawesi, Maluku, Papua) sehingga meningkatkan utilitas kapal.

Berbekal kinerja moncer tahun lalu, perseroan memproyeksikan bisnis tahun ini stabil dan memiliki prospek yang baik. Dengan catatan perseroan tetap mengawasi faktor-faktor yang terjadi di level makro.

"Prospek usaha kedepannya masih menjanjikan untuk dapat terus tumbuh."

Perseroan, lanjut Martha, terus menjalakan insiatif-inisiatif yang dapat memudahkan akses abilitas pelanggan dan meningkatkan efisiensi operational melalui digitalisasi. 

Selain itu, rencana untuk membangun area pelabuhan di beberapa titik strategis yang memiliki nilai komersil juga menjadi salah satu topangan TMAS untuk dapat mengakses potensi permintaan muatan ke depan. 

"Juga mendorong perluasan akses pasar shipping untuk Kawasan Intra-Regional (ASEAN) dan internasional," terang Martha.