Pabrik petrokimia milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Industri

Chandra Asri Mendapat Pinjaman Rp2,9 Triliun dari Bank DBS

  • JAKARTA – Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. mendapat pinjaman senilai US$195 juta atau setara Rp2,9 triliun dari Bank DBS. Bersamaan dengan pinjaman itu Chandra Asri juga bisa memaksimalkan pemanfaatan teknologi melalui platform digital DBS IDEAL dan DBS RAPID untuk mengelola efektivitas dan efisiensi bisnis sehari-hari agar dapat tetap mengedepankan […]

Industri
Issa Almawadi

Issa Almawadi

Author

JAKARTA – Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. mendapat pinjaman senilai US$195 juta atau setara Rp2,9 triliun dari Bank DBS.

Bersamaan dengan pinjaman itu Chandra Asri juga bisa memaksimalkan pemanfaatan teknologi melalui platform digital DBS IDEAL dan DBS RAPID untuk mengelola efektivitas dan efisiensi bisnis sehari-hari agar dapat tetap mengedepankan proses bisnis berkelanjutan (sustainability).

Pinjaman ke Chandra Asri dapat mendukung kebutuhan modal kerja perusahaan dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility (RCF). Selain itu, Bank DBS melihat meskipun di tengah pandemi saat ini, permintaan domestik untuk produk Chandra Asri tetap tinggi karena merupakan salah satu produsen bahan baku peralatan medis seperti masker dan Alat Pelindung Diri (APD).

Bank DBS secara kontinu memberikan berbagai layanan perbankan, kepada Chandra Asri yang telah menjadi nasabah korporasi Bank DBS sejak 2005 melalui berbagai layanan perbankan seperti manajemen kas, fasilitas perdagangan, treasury, pasar modal utang, hingga pinjaman yang mengedepankan kebutuhan nasabah secara menyeluruh.

Corporate Banking Director PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie menyampaikan, pihaknya ingin menunjukkan dukungan kepada Chandra Asri sebagai nasabah korporasi jangka panjang Bank DBS dalam menghadapi situasi saat ini. Salah satunya melalui bantuan pembiayaan untuk dapat tetap mengembangkan bisnis mereka.

“Tidak hanya itu, sejak Mei lalu Chandra Asri telah menggunakan layanan perbankan korporasi digital kami yakni DBS RAPID (Real Time Application Programming Interface) yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keuangan nasabah khususnya di masa sulit seperti ini melalui digitalisasi proses transaksi perbankan agar dapat tetap mengedepankan aspek keberlanjutan (sustainability) dalam menjalankan operasional bisnis,” ujar Kunardy melalui keterangan tertulisa, Selasa, 21 Juli 2020.

Untuk tetap dapat memenuhi permintaan domestik, Chandra Asri masih harus mengoperasikan pabrik secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk hanya mempekerjakan staf penting di lokasi pabrik, dan menerapkan split-team bagi staf pendukung, untuk dapat bekerja sebagian dari rumah dan kantor.

Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana penjualan produk dan proses penagihan berjalan seperti biasa, dan juga mereka harus menerapkan pengaturan kerja secara terpisah, Chandra Asri menggunakan layanan perbankan korporasi digital Bank DBS yakni DBS IDEAL untuk tetap dapat melanjutkan transaksi keuangan sehari-hari tanpa adanya hambatan.

Tiga pilar

DBS RAPID terdiri dari tiga pilar mendasar, yaitu: Digitalisasi, Kecepatan, dan Inter-konektivitas. Ketiga pilar ini memberikan pengalaman integrasi tanpa hambatan antara bank dan sistem di dalam perusahaan nasabah yang memungkinkan pemrosesan pembayaran, piutang, pencarian informasi tentang alur kerja bisnis nasabah, dan memfasilitasi transaksi bisnis di jaringan (ekosistem) nasabah secara real time.

Direktur Keuangan / Chief Financial Officer Chandra Asri Andre Khor menerangkan, sebagai salah satu pemain utama industri di Indonesia, Chandra Asri berkomitmen penuh untuk terus menjadi penopang pertumbuhan industri hilir petrokimia.

“Oleh karena itu, kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bank DBS dalam mendukung upaya reaktivasi pertumbuhan industri yang kami lakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kami senang dapat bermitra dengan DBS untuk menerapkan sistem RAPID sebagai bagian dari Program Transformasi Digital kami, untuk terus mengalami kemajuan dan melayani pemangku kepentingan kami dengan lebih baik dengan efisiensi, inovasi, dan teknologi,” ujar Andre.

Chandra Asri merupakan produsen petrokimia yang terintegrasi terbesar di Indonesia dan mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia, memproduksi Olefin (Etilena, Propilena), Pygas dan Campuran C4, serta Poliolefin (Polietilena dan Polipropilena).

Dengan DBS RAPID, Chandra Asri dapat mengurangi waktu pemrosesan pengiriman uang serta mendigitalisasi proses cash management, yang sesuai dengan ekspektasi manajemen Chandra Asri untuk menerapkan teknologi baru dan melancarkan Program Transformasi Digital untuk mempertahankan standar kelas dunia.