ChatGPT Lolos Wawancara Google dan Ditawari Gaji Tinggi
- Chatbot GPT Berhasil lolos wawancara kerja yang dilakukan oleh perusahaan saingannya, Google. Kecerdasan buatan tersebut berhasil mendapatkan posisi pemula dan ditawarkan gaji yang tinggi.
Tekno
NEW YORK- Chatbot GPT Berhasil lolos wawancara kerja yang dilakukan oleh perusahaan saingannya, Google. Kecerdasan buatan tersebut berhasil mendapatkan posisi pemula dan ditawarkan gaji yang tinggi.
Adapun posisi pemula yang ditawarkan adalah L3 Coding. Posisi ini diketahui dibayar US$183 ribu per tahun atau kisaran Rp2,7 miliar (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS)
Mengutip CNBC Internasional Selasa, 14 Februari 2023, ChatGPT mlolos dan mendapatkan posisi tersebut setelah melewati uji coba dari Google pada sejumlah chatbot AI.
Adapun proses wawancaranya bergantung pada pertanyaan teknis seperti pertanyaan mengenai 'ceritakan diri anda'.
- Top! Laba BUMN Sepanjang 2022 Terbang 142 Persen Jadi Rp303,7 Triliun
- 5 Rekomendasi Tempat Seru dan Asyik untuk Merayakan Hari Valentine
- Waduh, Benarkah Punya iPhone Harus Dilaporkan Saat SPT Tahunan? Ini Penjelasannya
"Luar biasa ChatGPT dipekerjakan di L3 saat diwawancarai untuk posisi coding," kata salah satu catatan dalam dokumen internal pengujian sebagaimana dikutip TrenAsia.com.
Selain ChatGPT, pengujian juga dilakukan pada AI milik Google, LaMDA. Meski begitu, tak ada catatan apakah AI milik Google berhasil lolos tes wawancara dengan baik.
Namun yang jelas, saat ditanya mengenai kemungkinan ChatGPT dan mesin coding milik Alphabet bernama AlphaCode lolos wawancara kerja programmer, LaMDA menampik hal tersebut.
"Tidak, ChatGPT dan AlphaCode tidak akan menggantikan programmer," kata LaMDA.
LaMDA juga menambahkan penjelasan termasuk sebuah mesin pemrogram sebagai tim dan chatbot bisa membantu pekerjaan lebih efisien.
LaMDA juga mengatakan bahwa dalam sebuah tim programmer, kreativitas dan seni manusia masih belum tergantikan.
Hal serupa juga dikatakan oleh ChatGPT. Menurut kecerdasan buatan tersebut, keahlian dan kreativitas pemrograman manusia masih belum bisa tergantikan hingga saat ini.
"Pemrograman merupakan bidang yang kompleks. Pekerjaan itu juga butuh pemahaman mendalam soal ilmu komputer prinsip dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi," tulis ChatGPT.