China-AS Sepakati Pertemuan Xi Jinping dan Biden November
- Kesepakatan itu tak lepas dari hasil kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi ke AS pada 27 Oktober 2023 lalu. Dalam kunjungan tersebut, Wang Yi bersua dengan Biden selama satu jam. Itu menjadi kunjungan pertama seorang Menlu China ke Washington sejak 2018.
Dunia
JAKARTA - China dan Amerika Serikat (AS) sepakat meningkatkan upaya dalam membenahi hubungan tegang antara kedua negara tersebut melalui pertemuan antarpemimpin. Xi Jinping dan Joe Biden dijadwalkan berjumpa pada November mendatang.
Kesepakatan itu tak lepas dari hasil kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi ke AS pada 27 Oktober 2023 lalu. Dalam kunjungan tersebut, Wang Yi bersua dengan Biden selama satu jam. Itu menjadi kunjungan pertama seorang Menlu China ke Washington sejak 2018.
Gedung Putih menilai pembicaraan itu menjadi kesempatan yang baik untuk menjaga saluran komunikasi terbuka antara dua pesaing geopolitik dengan perbedaan kebijakan yang dalam itu.
- Bank Raya Cetak Laba Bersih Rp14,67 Miliar pada Kuartal III-2023, Turun 54 Persen
- Akselerasi Kendaraan Listrik, Chandra Asri Group dan INALUM Jalin Kerja Sama Soal Hilirisasi Aluminium
- Sejarah Hallowen dan Tradisi Perayaan Ini di Berbagai Negara
Wang Yi juga bertemu Menteri Dalam Negeri AS Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan selama dua hari dengan total durasi pertemuan mencapai sembilan jam, dikutip dari Reuters, Selasa, 31 Oktober 2023.
“Aparat teratas Biden mengangkat keprihatinan utama Washington. Perlunya mengembalikan saluran militer-militer antara kedua negara, tindakan Beijing di Laut China Timur dan Laut China Selatan, Taiwan, hak asasi manusia, aliran prekursor fentanil, dan kasus-kasus warga Amerika yang ditahan di China,” kata pejabat AS.
Hasil diskusi tersebut diharapkan menjadi penunjang pertemuan antara Biden dan Xi di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) bulan November di San Francisco. “Kami sedang membuat persiapan untuk pertemuan semacam itu,” kata salah satu pejabat senior pemerintah.
“Jelas, para pemimpin China sering mengkonfirmasi secara terbuka lebih dekat dengan sebuah perjalanan, jadi saya akan menyerahkannya kepada pihak China untuk mencari tahu apakah dan kapan mereka membuat pengumuman itu,” kata pejabat itu.
Wang mengatakan kepada Biden, tujuan kunjungannya adalah untuk membantu menghentikan penurunan hubungan AS-China. “China sangat mementingkan harapan pihak AS untuk menstabilkan dan meningkatkan hubungan AS dengan China,” kata Wang seperti dikutip dalam pertemuannya dengan Biden.
Kekhawatiran Atas Timur Tengah
Konflik Israel-Hamas telah menambahkan dinamika baru pada hubungan yang sulit antara negara adidaya, dan Washington berharap Beijing dapat menggunakan pengaruhnya dengan Iran untuk mencegah eskalasi menjadi perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Para pejabat AS mengatakan masalah itu sering muncul selama pertemuan Wang, tetapi tidak jelas apakah Washington dapat membuat Beijing berkomitmen untuk menggunakan pengaruhnya untuk membantu mengatasi konflik tersebut.
“Kami menyatakan keprihatinan mendalam kami terhadap situasi tersebut dan menekan China untuk mengambil pendekatan yang lebih konstruktif, termasuk keterlibatan mereka dengan Iran, untuk mendesak ketenangan,” kata pejabat senior pemerintah lainnya.
- Laba Bersih Bank Jatim Kuartal III-2023 Tergerus jadi Rp1,09 Triliun
- Cegah Kebutaan, Operasi Katarak Gratis Digelar di RSUD Ciawi
- Memo PLN Dinilai Hambat Pengembangan Energi Terbarukan
China telah mengutuk kekerasan dan serangan terhadap warga sipil dalam konflik tersebut. Sementara Wang telah menyatakan tindakan Israel di luar lingkup pembelaan diri, dia tidak menyebut Hamas dalam komentarnya.
Pejabat kedua mengatakan Blinken meningkatkan kekhawatiran AS tentang tindakan China baru-baru ini di Laut China Selatan dan Laut China Timur, termasuk penghalang berbahaya dan melanggar hukum terhadap misi pasokan Filipina ke Second Thomas Shoal di Laut China Selatan serta intersepasi yang tidak aman terhadap pesawat AS.