Bendera China
Dunia

China Bantah Blokir Pembahasan Iklim di Pertemuan G20

  • Dalam pertemuan, anggota delegasi Eropa menyatakan China dan Arab Saudi yang kaya akan minyak telah menarik diri dari memberikan komitmen. Namun klaim tersebut ditolak China.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri China membantah menghalangi pembahasan mengenai penanggulangan perubahan iklim pada pertemuan Kelompok 20 (G20) pekan lalu di India. China menegaskan tuduhan dari delegasi Eropa “tidak sesuai fakta”.

Setelah tiga hari berdiskusi mengenai isu-isu seperti pengurangan emisi dan penggunaan bahan bakar fosil, serta pendanaan iklim untuk mendukung negara-negara yang lebih miskin, kelompok negara-negara besar gagal mengeluarkan pernyataan bersama.

Kelompok tersebut mengakui bahwa langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim “tidak memadai.” Dalam pertemuan, anggota delegasi Eropa menyatakan China dan Arab Saudi yang kaya akan minyak telah menarik diri dari memberikan komitmen. Namun klaim tersebut ditolak China.

Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan pernyataan yang menyatakan “menyesal” atas kegagalan mencapai kesepakatan dalam pertemuan tersebut. Mereka menilai hal itu disebabkan “masalah geopolitik” yang dibawa negara lain tanpa alasan yang jelas.

China, yang menyumbang lebih dari setengah produksi batu bara global, meradang atas desakan untuk melakukan lebih banyak upaya dalam mengurangi gas rumah kaca. China menyatakan emisi CO2 historis dan per kapita negaranya masih lebih rendah daripada Amerika Serikat.

Kementerian Luar Negeri menyatakan G20 harus membangun konsensus politik di antara anggotanya dan sepenuhnya menghormati tahapan perkembangan yang berbeda dan kondisi nasional dari setiap negara.

Netral Karbon

Beberapa bagian di China, termasuk ibu kotanya, telah dilanda hujan terberat dalam 140 tahun, menurut Layanan Meteorologi Beijing. Hal ini menjadi episode cuaca ekstrem terbaru di berbagai belahan dunia yang meningkatkan kekhawatiran mengenai laju pemanasan global.

China berjanji bakal mencapai puncak emisinya sebelum akhir dekade ini dan menjadi netral karbon pada tahun 2060. Namun, meskipun membangun kapasitas energi bersih baru dengan tingkat tertinggi, konsumsi bahan bakar fosilnya terus meningkat. Adapun tidak ada rencana untuk mulai mengurangi penggunaan batu bara hingga tahun 2026.

Wakil khusus iklim AS, John Kerry, mengunjungi Beijing bulan lalu dalam upaya untuk mengembalikan kepercayaan antara kedua belah pihak dan membangun momentum untuk pertemuan iklim COP28 di Dubai pada akhir tahun.