Karyawan beraktivitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Pasar Modal

China Batasi Impor Batubara, IHSG Ditutup Melemah 2,34 Persen

  • Melemahnya IHSG menyusul pengumuman pemerintah China yang akan secara perlahan mengangkat pembatasan impor batu bara dari Australia yang berpotensi mempengaruhi permintaan atas batu bara Indonesia.

Pasar Modal

Yosi Winosa

JAKARTA - IHSG ditutup melemah 2,34% ke level 6.653,8. Pelemahan IHSG pada hari ini terutama didorong oleh pelemahan saham-saham berkapitalisasi besar seperti BYAN sebesar 5,44%, BBRI sebesar 2,73%, ASII sebesar 5,29%, BMRI sebesar 2% dan GOTO sebesar 4,17%. 

Selain itu saham-saham perusahaan batu bara juga melanjutkan pelemahan sejak kemarin seperti ADRO yang melemah 6,06%, BUMI yang melemah 6,45%, ITMG yang melemah 6,33% dan PTBA yang melemah 5,80%.

Melemahnya IHSG menyusul pengumuman pemerintah China yang akan secara perlahan mengangkat pembatasan impor batu bara dari Australia yang berpotensi mempengaruhi permintaan atas batu bara Indonesia. Aksi ambil untung dari investor asing pun terpantau masih berlanjut hari ini, dimana secara YTD 2023 hingga kemarin penjualan asing tercatat sebesar Rp878,8 miliar. 

Hal ini didasari oleh IHSG yang pada tahun 2022 kemarin merupakan salah satu pasar saham dengan kinerja paling tangguh dibandingkan dengan kelas aset lainnya, dengan kinerja melemah 4,7% dalam US$ dibandingkan dengan pasar saham lain seperti Nikkei 225, China A-shares, Hang Seng, S&P 500 dan NASDAQ yang melemah sekitar 15% sampai dengan 30% dalam US$ tahun lalu. 

Sementara pembukaan kembali China berpotensi untuk meningkatkan kembali permintaan atas ekspor komoditas Indonesia terutama bijih besi, di saat ekspor ke negara lainya seperti AS (Amerika Serikat) dan UE (Uni Eropa) berpotensi berkurang ditengah pelemahan ekonominya. 

“Kami tetap menyarankan untuk melakukan investasi secara berkala, sesuai dengan profil risiko para investor masing-masing," tulis riset Eastspring Investment dikutip Kamis, 5 Januari 2023.

Hal ini didasari oleh volatilitas yang masih akan tinggi dalam jangka waktu pendek, seiring dengan ekspektasi akan pelemahan pertumbuhan global, disaat tingkat suku bunga acuan yang masih akan dinaikkan untuk meredam inflasi, dan disertai dengan ketegangan geopolitik yang masih berlanjut,

Pada perdagangan saham hari ini, terlihat juga adanya rotasi arus dana menuju pasar saham China seiring dengan rencana pembukaan kembali perbatasannya, sehingga dalam lima hari terakhir pasar saham Hang Seng menguat 5,58% dalam USS, CSI 300 3,85%, Shanghai 3,53% dan Shenzhen 4,53%. 

Di sisi lain, Rupiah sedikit melemah ke level Rp15.617 per dolar AS pada hari ini dan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun berakhir pada level 6,99.