<p>Perusahaan afiliasi Alibaba milik konglomerat Jack Ma, Ant Group, segera IPO dengan nilai tertinggi sepanjang masa / Reuters</p>
Fintech

China Digital Yuan Gandeng Alipay dan WeChat

  • Bank sentral China mengatakan mata uang digitalnya yang direncanakan akan hidup berdampingan dengan platform teknologi seperti Alipay dari Ant Group Co dan WeChat Pay dari Tencent Holdings Ltd., yang saat ini mendominasi pasar pembayaran online.

Fintech
Dewi Aminatuz Zuhriyah

Dewi Aminatuz Zuhriyah

Author

JAKARTA – Bank sentral China mengatakan mata uang digitalnya yang direncanakan akan hidup berdampingan dengan platform teknologi seperti Alipay dari Ant Group Co dan WeChat Pay dari Tencent Holdings Ltd., yang saat ini mendominasi pasar pembayaran online.

Mengutip Bloomberg, Minggu 28 Maret 2021, direktur lembaga penelitian mata uang digital Bank Rakyat China Mu Changchun mengatakan, salah satu alasan utama People’s Bank of China mengembangkan yuan elektroniknya sendiri adalah menyediakan cadangan untuk Alipay dan WeChat Pay, yang bersama-sama membentuk 98% dari pasar pembayaran seluler.

Menurutnya, jika terjadi sesuatu yang buruk pada Alipay dan WeChatpay, baik secara finansial maupun teknis, hal itu dapat berdampak negatif terhadap stabilitas sistem keuangan di China.

“Untuk menyediakan backup atau redundansi sistem pembayaran ritel, bank sentral harus melangkah dan menyediakan layanan mata uang digital,” katanya.

PBOC sudah menguji coba yuan digitalnya di beberapa bagian negara dan bisa menjadi bank sentral besar pertama yang menerbitkan mata uang virtual. Bloomberg Intelligence memperkirakan e-yuan perlahan dapat mengikis dominasi Alipay dan WeChat Pay, merebut sekitar 9% pangsa pasar pembayaran seluler pada tahun 2025.

Mu mengatakan yuan digital akan diluncurkan dengan cara yang berorientasi pasar, dan akan hidup berdampingan dengan catatan kertas dan platform pembayaran seluler.

Adapun, e-yuan ini dibentuk lantaran China ingin melindungi kedaulatan moneternya setelah popularitas bitcoin dan mata uang kripto lainnya menjadi ancaman bagi manajemen akun modal China. (SKO)