Seseorang duduk di samping tulisan yang dilukis di dinding di tengah puing-puing rumah keluarga, yang hancur dalam serangan mematikan Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas (Reuters/Mohammed Salem)
Dunia

China Dorong Konferensi Perdamaian Gaza Skala Besar

  • Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyerukan perumusan jadwal dan peta jalan khusus untuk implementasi solusi dua negara dan dukungan untuk dimulainya kembali pembicaraan damai Israel-Palestina.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - China menyerukan konferensi perdamaian berskala besar dan berwibawa tentang perang di Gaza. Sementara itu, kelompok militan Hamas menayangkan video tiga sandera Israel dan mengatakan nasib mereka akan diungkapkan pada Senin, 15 Januari 2024.

Berbicara di Mesir pada akhir pekan, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyerukan perumusan jadwal dan peta jalan khusus untuk implementasi solusi dua negara dan dukungan untuk dimulainya kembali pembicaraan damai Israel-Palestina.

Hamas menayangkan video pada Minggu, 14 Januari 2024, yang memperlihatkan tiga sandera Israel yang ditahan di Gaza dan mendesak pemerintah Israel untuk menghentikan serangan terhadap kelompok Islam Palestina dan membebaskan mereka.

Video selama 37 detik dari Noa Argamani, 26 tahun, Yossi Sharabi, 53 tahun, dan Itai Svirsky, 38 tahun, yang tidak dicantumkan tanggalnya, diakhiri dengan keterangan, “Besok (Senin) kami akan memberi tahu Anda mengenai nasib mereka.”

Dari sekitar 240 orang yang ditangkap oleh Hamas dalam aksi pembunuhan lintas batas yang memicu perang, sekitar setengahnya dibebaskan dalam gencatan senjata November. Israel mengatakan 132 orang masih tinggal di Gaza dan 25 di antaranya tewas dalam penawanan.

Israel juga mengatakan lebih dari 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober. Kementerian kesehatan Gaza mengatakan hampir 24.000 orang tewas dalam serangan Israel yang diikuti dengan lebih dari 60.000 luka-luka.

Militer AS mengatakan pada Minggu, pesawat tempurnya menembak jatuh sebuah rudal jelajah anti-kapal yang ditembakkan dari daerah militan Houthi di Yaman menuju sebuah kapal perusak AS yang beroperasi di Laut Merah bagian Selatan.

Intersepsi udara ini merupakan insiden terbaru di Laut Merah di mana Houthi telah menyerang pengiriman internasional dengan alasan mendukung Palestina yang berada di bawah pengepungan pasukan Israel di Gaza.

Kejadian ini menyusul serangkaian serangan udara Amerika dan Inggris terhadap target Houthi di Yaman minggu lalu yang mendapat ancaman tanggapan keras dari milisi yang didukung Iran tersebut.

Dalam pertempuran terbaru di Gaza, tank dan pesawat Israel menghantam sasaran di bagian selatan dan tengah daerah kantong itu pada Minggu. Hamas juga meluncurkan roket salvo baru pada Minggu di Ashdod, sebuah kota Israel yang berjarak 40 km (25 mil). Tidak ada kabar tentang korban jiwa.

Militer Israel mengatakan pihaknya menghancurkan beberapa silo yang digunakan Hamas untuk menembakkan rudal ke Israel.

Fase Perang Baru

Militer Israel mengatakan telah beralih ke fase baru perang yang difokuskan di ujung selatan Gaza, di mana hampir 2 juta orang sekarang berlindung di tenda-tenda dan akomodasi sementara lainnya, setelah fase awal berpusat pada pembersihan ujung utara jalur tersebut, termasuk Kota Gaza.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menepis seruan untuk gencatan senjata, dengan mengatakan Israel akan terus maju sampai mencapai kemenangan penuh atas Hamas dan memulihkan sandera yang tersisa.

Militer mengatakan, fase perang berikutnya akan melihat operasi berbulan-bulan yang lebih bertarget terhadap para pemimpin dan posisi gerakan yang didukung Iran.

Di perbatasan utara Israel dengan Lebanon, di mana telah terjadi baku tembak terus-menerus antara pasukan Israel dan milisi Hizbullah yang didukung Iran, militer Israel mengatakan telah membunuh empat militan yang mencoba melintasi perbatasan.

“Dikatakan beberapa rudal anti-tank ditembakkan ke Israel utara, salah satunya menghantam sebuah rumah di desa Kfar Yuval. Petugas medis mengatakan seorang wanita berusia 76 tahun dan putranya tewas. Putranya ada di pasukan keamanan desa,” tambah militer, dikutip dari Reuters, pada Senin, 15 Januari 2024.

Perang di Gaza juga memicu kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel membunuh lima warga Palestina, termasuk anak laki-laki berusia 14, 16 dan 17 tahun, dalam tiga insiden terpisah di Tepi Barat.

Militer Israel mengatakan dua warga Palestina dalam sebuah mobil menabrak salah satu pos pemeriksaannya di dekat Hebron dan melepaskan tembakan untuk mengejar pasukan. Mereka dibunuh dengan tembakan balasan.

Ditanya tentang seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang terbunuh di dekat Yerikho, dikatakan tentara telah menembaki warga Palestina yang melemparkan bahan peledak ke arah mereka.

Militer Israel juga mengatakan pasukan menembak dua warga Palestina yang melemparkan bom ke sebuah pangkalan militer.