China Jadi Pemimpin Industri Mobil Listrik Dunia
- China, yang pada awalnya berada di posisi ketiga dalam hal penjualan mobil listrik pada tahun 2012, namun berhasil mencapai posisi pemimpin pasar pada tahun 2017.
Industri
JAKARTA - Penjualan kendaraan listrik China sedang mengalami lonjakan drastis. Hal ini menjadikan China menjadi pemimpin utama dalam industri mobil listrik global. Penjualan mobil listrik China meningkat drastis dari sekitar 10.000 unit pada tahun 2012 menjadi angka 4,4 juta pada tahun 2022.
Dilansir oilprice.com, Rabu, 2 Agustus 2023, data yang dikemukakan Global EV Data Explorer yang dikelola oleh International Energy menunjukan , tiga dari lima negara dengan penjualan mobil listrik terbanyak pada tahun lalu adalah China, Amerika Serikat, dan Prancis. China, yang pada awalnya berada di posisi ketiga dalam hal penjualan mobil listrik pada tahun 2012, namun berhasil mencapai posisi pemimpin pasar pada tahun 2017.
Amerika Serikat dan Prancis juga berada di garis depan dalam mengadopsi kendaraan listrik dalam produksi mobil penumpang mereka. Pencapaian ini menjadi capaian China dalam usaha mengurangi emisi karbon di sektor transportasi. Dorongan menuju mobilitas listrik ini juga selaras dengan upaya China dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan.
- Habiskan Rp4,5 Triliun, Ini Kemampuan Drone yang Dibeli Indonesia dari Turkiye
- Anak Usaha PLN Gandeng ABB Kembangkan SPKLU, Ini Skemanya
- Kementerian Investasi Sukses Tarik Produsen Kaca Terbesar di Dunia Bangun Pabrik di Indonesia
Meskipun China telah menjadi pemimpin dalam pasar, persentase penjualan mobil listrik dari total penjualan mobil di seluruh dunia masih relatif kecil. Pada tahun 2022, hanya sekitar 19% dari total penjualan mobil di China yang merupakan kendaraan listrik. Di Amerika Serikat, pangsa pasar mobil listrik untuk penjualan baru mencapai sekitar 6%, sementara di Jerman, Inggris, dan Prancis, angka tersebut berkisar antara 13% hingga 18%.
Perkembangan positif dalam industri mobil listrik ini memberikan dorongan bagi negara-negara di seluruh dunia untuk mengurangi dampak lingkungan dan mendorong penggunaan energi keberlanjutan di sektor transportasi.
Saat ini China sedang mengembangkan potensi energi bersihnya, melalui pemanfaatan energi angin dan matahari, dengan proyeksi mencapai 1.200 gigawatt dari energi terbarukan pada tahun 2025. Pada tahun 2022, energi terbarukan mencatatkan lonjakan, mencapai 45% dari total kapasitas energi negara tersebut, naik dari 26% pada tahun 2011.