Menara Pendingin dan Cerobong Asap Terlihat di Pembangkit Listrik Tenaga Panas pada Hari yang Tercemar di Beijing (Reuters/Jason Lee)
Dunia

China Keluarkan Rencana Aksi untuk Tingkatkan Kualitas Udara

  • China berencana mengendalikan penggunaan batu bara secara ketat dan wajar. Selain itu Negeri Tirai Bambu bakal mengekang proyek-proyek emisi tinggi guna meningkatkan kualitas udara.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - China berencana mengendalikan penggunaan batu bara secara ketat dan wajar. Selain itu Negeri Tirai Bambu bakal mengekang proyek-proyek emisi tinggi guna meningkatkan kualitas udara.

Hal itu terungkap dalam rencana aksi yang dirilis pada Kamis, 7 Desember 2023. Menurut rencana tersebut, pada tahun 2025, China ingin mengurangi kepadatan partikel berbahaya di udara yang dikenal sebagai PM2. 5 sebesar 10% dibandingkan dengan tahun 2020. 

Hal itu untuk mempertahankan jumlah hari dengan polusi parah menjadi kurang dari 1%. Langkah-langkah lain yang diusulkan termasuk pengembangan energi baru dan bersih, peningkatan produksi gas alam, dan pembatasan proyek yang mengarah pada konsumsi energi yang tinggi dan emisi yang tinggi.

Rencana tersebut menetapkan target untuk mengurangi konsumsi batu bara di wilayah Beijing-Tianjin-Hebei dan sekitarnya sekitar 10% dari level tahun 2020 pada tahun 2025. Pengurangan 5% ditargetkan untuk wilayah Delta Sungai Yangtze. Penggunaan batu bara di provinsi Shanxi dan Shaanxi di China utara akan dihentikan pada periode yang sama, demikian dilansir dari Reuters, Jumat, 8 Desember 2023.

Menurut pernyataan itu, pembangkit berbahan bakar batu bara yang menyediakan listrik ke pabrik tunggal atau kompleks industri tidak akan diizinkan secara umum, dan hanya pembangkit yang berkontribusi pada keselamatan operasi jaringan secara keseluruhan yang akan dipertimbangkan.

Boiler berbahan bakar batu bara skala kecil yang tidak efisien juga akan dihentikan. Pemerintah juga menyerukan konsumsi energi dari sumber alternatif atau terbarukan untuk mencapai sekitar 20% dari total konsumsi pada tahun 2025.

China juga akan mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon, dengan stasiun pengisian cepat mencapai setidaknya 80% dari area layanan jalan tol di wilayah utama, termasuk Beijing, Tianjin, dan Shanghai, pada tahun 2025, serta setidaknya 60% di wilayah lain.

Pemerintah menyerukan peningkatan angkutan barang dengan kereta api dan air masing-masing sekitar 10% dan 12%, pada tahun 2025 dibandingkan tahun 2020 untuk mengurangi angkutan jalan raya yang berpolusi lebih tinggi.

“Kereta api harus mencakup 90% transportasi batu bara jarak jauh di sekitar pusat penambangan utama di wilayah utara dan barat laut pada tahun 2025,” kata dokumen tersebut, tanpa memberikan perbandingan.

Ekonomi terbesar kedua di dunia berencana untuk memperluas pendanaan untuk pemanasan bersih di wilayah utara dan meningkatkan dukungan kredit dan pembiayaan untuk meningkatkan industri tradisional, katanya.

Meskipun otoritas telah berupaya meningkatkan kualitas udara dalam beberapa tahun terakhir, kota-kota di China masih berjuang dengan tingkat polusi udara yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir.