China: Mentalitas Perang Dingin Halangi Rasa Saling Percaya di Dunia Maya
China menilai mentalitas Perang Dingin telah menghalangi rasa saling percaya di dunia maya. Huang Kunming, Kepala Departemen Propaganda Partai Komunis China juga mengatakan bahwa dengan dalih keamanan nasional, beberapa negara telah melancarkan serangan cyber terhadap negara dan perusahaan. Huang tidak menyebutkan negara mana yang dia maksud. “Mentalitas Perang Dingin dan permainan zero sum, ini telah […]
China menilai mentalitas Perang Dingin telah menghalangi rasa saling percaya di dunia maya. Huang Kunming, Kepala Departemen Propaganda Partai Komunis China juga mengatakan bahwa dengan dalih keamanan nasional, beberapa negara telah melancarkan serangan cyber terhadap negara dan perusahaan.
Huang tidak menyebutkan negara mana yang dia maksud. “Mentalitas Perang Dingin dan permainan zero sum, ini telah menghentikan dan menghambat pertukarandi dunia maya. Juga, perilaku intimidasi di dunia maya telah berdampak negatif pada rasa saling percaya, ” katanya dalam World Internet Conference yang dilaksanakan di Kota Wuzhen China.
“Dengan menggunakan keamanan nasional sebagai alasan, beberapa negara telah menyerang beberapa negara dan perusahaan. Ini telah meningkatkan ketidakpastian, pertentangan dan negatif di dunia maya,” katanya sebagaimana dilaporkan Reuters Minggu (20/10/2019).
World Internet Conference yang dilaksanakan pemerintah merupakan salah satu konferensi teknologi paling terkemuka di negara itu. Tahun ini, acara berlangsung dengan latar belakang meningkatnya ketegangan Amerika-China yang terutama telah membayangi sektor teknologi.
Washington telah melarang perusahaan-perusahaan Amerika untuk mengekspor ke perusahaan-perusahaan teknologi China yang ada dalam daftar hitam. Kedua kedua negara juga telah saling berbalas serangan soal tarif dalam perang perdagangan yang semakin intensif. , yang juga telah menghantam rantai pasokan teknologi.
China telah mendorong peran yang lebih besar dalam tata kelola internet global dan menyerukan negara-negara untuk menghormati “kedaulatan dunia maya” Beijing. Sebuah, gagasan bahwa negara-negara harus bebas untuk mengendalikan dan menyensor infrastruktur internet mereka sesuai keinginan mereka.