Ilustrasi emisi karbon.
Dunia

China Rilis Aturan Baru untuk Benahi Regulasi Perdagangan Karbon

  • China mengeluarkan peraturan baru pada Minggu, 4 Februari 2024, untuk meningkatkan regulasi perdagangan karbon dan menindak penipuan data emisi. Ini merupakan bagian penting dari upaya produsen gas rumah kaca terbesar di dunia untuk memperluas pasar ke sektor industri baru.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - China mengeluarkan peraturan baru pada Minggu, 4 Februari 2024, untuk meningkatkan regulasi perdagangan karbon dan menindak penipuan data emisi. Ini merupakan bagian penting dari upaya produsen gas rumah kaca terbesar di dunia itu untuk memperluas pasar ke sektor industri baru.

Aturan baru yang disahkan oleh kabinet China, akan berlaku mulai 1 Mei dan dirancang untuk memberikan kerangka hukum yang lebih kuat untuk skema perdagangan emisi (ETS) yang sekarang mencakup sekitar 5 miliar metrik ton emisi karbon dioksida tahunan dari lebih dari 2.000 pembangkit listrik.

“Penegakan hukum yang lebih kuat oleh kementerian lingkungan hidup dan mitra lokalnya dapat diharapkan setelah peraturan baru mulai berlaku,” kata Shawn He, pengacara yang berbasis di Beijing yang berspesialisasi dalam kepatuhan karbon.

ETS nasional China memungkinkan peserta untuk memenuhi target emisi dengan membeli tunjangan dari perusahaan lain.  Skema ini secara resmi diluncurkan pada tahun 2021 setelah penundaan selama bertahun-tahun, sebagian didorong oleh kekhawatiran tentang keakuratan data.

Pada akhir tahun lalu, total 442 juta ton tunjangan emisi telah diperdagangkan, dengan nilai transaksi hampir 25 miliar yuan (US$3,5 miliar), tetapi potensi penipuan tetap menjadi perhatian utama. Aturan baru akan menetapkan sistem pengawasan baru dan memaksa pelaku pasar untuk menyusun rencana pengendalian kualitas data.

Mereka juga akan memberi otoritas lebih banyak kekuatan untuk menyelidiki dan menghukum perusahaan yang telah memalsukan data, termasuk perusahaan pihak ketiga yang terlibat dalam pemantauan dan verifikasi emisi.

“Mereka sekarang dapat menyita keuntungan ilegal dan menjatuhkan hukuman yang lebih keras untuk malpraktik pasar,” katanya, dikutip dari Reuters, pada Senin, 5 Februari 2024.

Menurut laporan prospek yang dirilis oleh Institut Teknologi Beijing bulan lalu, ETS China diperkirakan akan berkembang menjadi lebih dari 3.500 perusahaan pada akhir tahun 2025 dengan masuknya sektor-sektor baru seperti semen dan aluminium.

“Sektor lain, termasuk kaca dan bahan kimia, juga dapat bergabung pada akhir dekade ini,” katanya.