Dunia

China Sedang Marah, AS Kembali Batal Uji Rudal Antarbenua

  • Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin kembali memerintahkan Pentagon untuk menunda rencana peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

WASHINGTON-Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin kembali memerintahkan Pentagon untuk menunda rencana peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua. Pembatalan kali ini karena meningkatnya ketegangan dengan China atas Taiwan.

Ini adalah penundaan kedua untuk tes Minuteman III setelah Austin juga membatalkan rencana pengujian pada Maret. Saat itu pembatalan dilakukan untuk memadamkan ketegangan dengan Rusia terkait invasinya ke Ukraina. Rudal tidak bersenjata itu akan ditembakkan dari Pangkalan Space Force Vandenberg  California, dan jatuh di Atol Kwajalein di Kepulauan Marshall.

Keputusan Pentagon untuk menunda uji coba itu terjadi ketika China melakukan latihan besar-besaran di perairan lepas pantai Taiwan. Latihan ini sebagai protes menyusul kunjungan Ketua Kongres Amerika Nancy Pelosi.

Seorang pejabat Pentagon mengatakan tes yang dibatalkan sudah lama direncanakan sejak lama. Kini Pentagon sedang menyusun rencana pengujian baru.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby secara resmi mengumumkan penundaan itu dalam sebuah pengarahan Kamis 7 Agustus 2022. Dia  menyebut pembatalan ini sebagai  hal yang bertanggung jawab untuk  menunjukkan keseriusan Amerika  dalam meredakan ketegangan dengan China.

"Keputusan [untuk menunda] muncul dalam konteks ketegangan yang kita lihat sekarang, dan itu cukup meningkat," kata Kirby dikutip Defense News. 

“Suhu cukup tinggi, dan presiden serta tim keamanan nasional percaya bahwa tenaga nuklir yang kuat, percaya diri, mampu mampu menunggu beberapa minggu untuk tes untuk memperjelas — tidak hanya dalam kata tetapi dalam perbuatan — betapa seriusnya kami ketika kami mengatakan kami tidak tertarik untuk meningkatkan ketegangan.”

Kirby menekankan bahwa penundaan ICBM akan berlangsung dalam waktu singkat yakni  beberapa minggu saja.  Dia mengatakan tanggal baru sudah ditetapkan untuk tes. 

Tom Karako, direktur Proyek Pertahanan Rudal di  CSIS  kepada Defense News mengatakan bahwa penundaan tes adalah langkah yang salah. Dia mengatakan baik Rusia maupun China tidak akan benar-benar terkesan dengan hal semacam ini. Bagi Karako, Moskow dan Beijing mungkin lebih menghargai kekuatan daripada kelemahan.

China sebelumnya mengumumkan bahwa latihan militer oleh Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan departemen lainnya sedang berlangsung di enam zona di sekitar Taiwan. Namun pada Jumat Tentara Pembebasan Rakyat China atau PLA mengatakan Militer mereka melanjutkan latihan di tiga zona saja.

Dalam pernyataanya PLA mengatakan telah melakukan latihan tempur udara dan laut di utara, barat daya dan timur Taiwan. Mereka  dan terus  menguji kemampuan tempur gabungan pasukan.

Lebih dari 100 pesawat tempur dan 10 kapal perang telah ambil bagian dalam latihan militer bersama di sekitar Taiwan selama dua hari terakhir.