Bendera Taiwan
Dunia

China Tambah Kekuatan Udara di Dekat Taiwan

  • China memperkuat kekuatan udaranya di sepanjang pantai yang menghadap ke Taiwan. Hal itu dengan penempatan permanen pesawat tempur dan drone baru di pangkalan udara yang diperluas.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - China memperkuat kekuatan udaranya di sepanjang pantai yang menghadap ke Taiwan. Hal itu dengan penempatan permanen pesawat tempur dan drone baru di pangkalan udara yang diperluas. 

Demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan dalam laporan tahunannya, Selasa 12 September 2023. China, yang mengklaim Taiwan yang berpemerintahan demokratis sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau tersebut dalam beberapa tahun terakhir. 

Itu sebagai tanggapan terhadap Taiwan yang semakin “mesra” dengan Amerika Serikat, serta untuk mencegah kemerdekaan Taiwan. Pada Agustus tahun lalu dan April tahun inni, China menggelar latihan perang di sekitar Taiwan. Pasukannya hampir setiap hari beroperasi di sekitar pulau tersebut.

Dalam laporan pertahanan nasionalnya, Taiwan mengatakan China menggunakan latihan pertempuran untuk memperkuat kesiapannya melawan Taiwan. “Mereka yang berhaluan komunis di China telah menyelesaikan perluasan landasan udara di sepanjang pantai perintah teater timur dan selatannya," demikian pernyataan tersebut.

Selain itu, Taiwan menyoroti pesawat tempur dan drone baru untuk ditempatkan secara permanen di tempat yang sama. Latihan yang sering dilakukan China di sebelah utara dan selatan Taiwan serta ke Pasifik dinilai merupakan upaya intimidasi pada Taiwan. Kementerian Pertahanan China belum merespons hal tersebut.

Dilansir dari Reuters, Selasa 12 September 2023, Taiwan, yang memiliki kekuatan militer yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan China, telah mengadopsi strategi pertahanan asimetris dengan meningkatkan kemampuan jangkauan jauh, presisi, tidak berawak, manuver, dan kecerdasan buatan (AI).

Jika ada tanda-tanda jelas invasi China, mereka dapat melakukan serangan pencegatan terhadap pasukan lawan dengan senjata presisi. Pengurangan pertumbuhan ekonomi China dapat meningkatkan risiko tindakan militer oleh Beijing terhadap Taiwan. Kekhawatiran itu disampaikan ketua komite kongres Amerika Serikat belum lama ini.

 Hal itu berbeda dengan pendapat Presiden Joe Biden yag mengatakan penurunan ekonomi akan membuat China berpikir ulang menyerang Taiwan. Ditanya mengenai komentar Biden, Huang Wen-chi, asisten kepala deputi untuk Staf Umum Taiwan Bidang Intelijen, menyatakan pengeluaran pertahanan China terus meningkat.

 Meski demikian, Taiwan tidak boleh mengendurkan kewaspadaannya. “Sampai saat ini, kami belum melihat adanya sikap ramah dari otoritas komunis China terhadap kami,” tambahnya. Pemerintah Taiwan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka sendiri.