China Tekankan Pentingnya Keterlibatan Moskow dalam Solusi Krisis Ukraina
- Wang Yi, tokoh utama China yang menjadi juru bicara Xi Jinping untuk urusan internasional, berada di Moskow untuk beberapa hari pembicaraan keamanan dan kebijakan luar negeri dengan para pejabat Rusia.
Dunia
JAKARTA - Diplomat top Moskow dan Beijing mencatat kedekatan dalam posisi mereka terhadap sikap “anti-Rusia dan anti-China” yang digaungkan Washington. Mereka menyetujui upaya apapun untuk menyelesaikan krisis Ukraina harus melibatkan Moskow.
Dilansir dari Reuters, Selasa 19 September 2023, Wang Yi, tokoh utama China yang menjadi juru bicara Xi Jinping untuk urusan internasional, berada di Moskow untuk beberapa hari pembicaraan keamanan dan kebijakan luar negeri dengan para pejabat Rusia.
Dia tiba di Moskow langsung setelah berjam-jam berbicara di Malta dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan. Pertemuan itu disebut Gedung Putih sebagai pertemuan “terbuka” dan “konstruktif.”
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan dalam pernyataan di Telegram setelah pembicaraan di Moskow bahwa kedekatan posisi pihak-pihak mengenai tindakan Amerika Serikat dalam arena internasional, termasuk yang bersifat anti-Rusia dan anti-China, telah dicatat.
- Pertama di Asia Tenggara, Semen Indonesia Operasikan Fasilitas Penjaga Ozon
- Disebut Mitra Premium, Ferrari dan Puma Perbarui Kontrak Kerja Sama Bisnis
- Uni Eropa Denda TikTok Rp5,5 Triliun
Kementerian tersebut menambahkan bahwa Wang memberi laporan kepada Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov tentang isi perundingan dengan Sullivan. Amerika Serikat dan sekutunya sering menyatakan kekhawatiran mereka tentang meningkatnya keterkaitan antara China dan Rusia, yang semakin kuat.
Hal itu setelah Moskow mengirim ribuan tentara ke Ukraina pada tahun 2022, yang menurut Washington dan Kyiv merupakan tindakan agresi yang tidak diprovokasi. Meskipun tidak berjanji membela negara masing-masing dengan dukungan militer, kedua negara tersebut mengatakan bahwa mereka semakin dekat untuk menyeimbangkan dominasi Amerika Serikat dalam urusan global.
Pembicaraan Wang dengan Lavrov termasuk persiapan untuk partisipasi Rusia dalam Forum Belt and Road ketiga di Beijing pada bulan Oktober. Putin belum mengonfirmasi kehadirannya di Beijing. “Perundingan tersebut berlangsung dengan cara yang saling percaya dan konstruktif yang melekat dalam dialog Rusia-China,” kata kementerian itu.
Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan Lavrov dan Wang berbicara secara rinci tentang Ukraina, menggarisbawahi ketidakbergunaan upaya untuk menyelesaikan krisis tanpa memperhitungkan kepentingan Rusia. Perang di Ukraina telah merenggut nyawa ribuan orang, mengungsikan jutaan orang, dan mengubah kota-kota menjadi reruntuhan.