China Warning Keras Amerika Soal Taiwan
- Dalam pertemuan ini, Wang menuntut agar Amerika Serikat menghentikan penjualan senjata ke Taiwan dan memberikan dukungan penuh terhadap reunifikasi damai Cina.
Dunia
BEIJING - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menekankan pentingnya prinsip "satu China" dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Beijing.
Wang menggambarkan isu Taiwan sebagai "garis merah pertama" dalam hubungan China-AS. Dalam pertemuan ini, Wang menuntut agar Amerika Serikat menghentikan penjualan senjata ke Taiwan dan memberikan dukungan penuh terhadap reunifikasi damai China.
Dilansir dari Xinhua, Wang juga menegaskan bahwa AS harus menghindari pemberian sinyal yang mendukung "kemerdekaan Taiwan", yang dianggap Cina sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayahnya.
- Subsidi Energi Telan Anggaran Rp27,9 Triliun pada Maret 2024
- Penjualan Emas dan Tembaga Freeport Melonjak di Kuartal I 2024
- ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen pada 2024 dan 2025
Perdebatan seputar Taiwan telah menjadi salah satu sumber ketegangan utama dalam hubungan Cina-AS. Cina memandang Taiwan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayahnya dan telah menegaskan kembali tekadnya untuk menegakkan kedaulatan atas pulau tersebut.
Pertemuan antara Wang Yi dan Antony Blinken merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada dan memperkuat komunikasi diplomatik antara kedua negara.
Namun, sengketa terkait Taiwan terus menjadi titik fokus yang membutuhkan penanganan hati-hati untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan geopolitik global.
Bantuan Militer
Amerika telah terikat oleh Taiwan Relations Act, sebuah undang-undang yang mewajibkan Amerika Serikat untuk membantu Taiwan dalam mempertahankan diri terhadap ancaman militer dari Cina.
Pada Desember 2023, Pentagon menyetujui penjualan peralatan senilai US$300 juta untuk membantu Taiwan meningkatkan sistem militerannya.
Langkah ini termasuk dalam upaya AS untuk memperkuat kemampuan pertahanan Taiwan dan menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Asia-Pasifik.
- Rencana Manuver Bukit Asam (PTBA) di Bisnis PLTS
- Saham GOTO dan EXCL Top Gainers LQ45 Saat IHSG Dibuka Menguat
- Jelang Putusan MK, Saham Adaro (ADRO-ADMR) Terpantau Gacor
Selain itu, pada September 2022, Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui paket penjualan senjata senilai $1,1 miliar ke Taiwan.
Paket tersebut mencakup rudal dan dukungan radar yang dianggap penting untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Taiwan dalam menghadapi potensi ancaman militer dari Cina .
Kedua penjualan senjata ini mencerminkan komitmen AS untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Taiwan dan mendukung keamanan wilayah tersebut, meskipun Cina telah secara tegas menentang penjualan senjata tersebut dan melihatnya sebagai campur tangan dalam urusan internalnya.