Chitose Bidik Untung 2020 Melambung 122%
Emiten furnitur PT Chitose Internasional Tbk. (CINT) membidik pertumbuhan laba bersih mencapai 122% year-on-year (yoy) menjadi Rp16 miliar pada 2020.
Industri
Emiten furnitur PT Chitose Internasional Tbk. (CINT) membidik pertumbuhan laba bersih mencapai 122% year-on-year (yoy) menjadi Rp16 miliar pada 2020.
Direktur Chitose Timatius Jusuf Paulus mengatakan tahun sebelumnya, perseroan berhasil meraup laba Rp7,08 miliar. Target laba bersih didukung oleh kenaikan penjualan 4% pada tahun ini menjadi Rp430 miliar.
Menurut dia, terdapat sejumlah strategi untuk mencapai target pertumbuhan positif tersebut. Pada 2020, emiten bersandi saham CENT ini memiliki prioritas utama yakni marketing focus dan expenses.
Untuk pengembangan bisnis dan produk, Chitose melakukan kolaborasi bersama perusahaan Jepang serta mengembangkan pasar produk alat kesehatan baik untuk kebutuhan lokal maupun ekspor.
“Meningkatnya kebutuhan sarana kesehatan dapat di-support dengan produk perseroan yakni ranjang rumah sakit dan matras atau kasur sehat C-PRO,” kata Timatius dalam keterangan resmi yang dirilis di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis, 23 April 2020
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Selain itu, untuk kegiatan produksi akan diarahkan pada kebutuhan penjualan dengan pemanfaatan bahan baku yang ada, serta penerapan efisiensi sehingga biaya produksi dapat dikendalikan dengan baik.
Emiten yang tercatat di BEI sejak Juni 2014 itu, juga meningkatkan efisiensi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga dapat mendukung administrasi dengan baik dengan sistem yang lebih terintegrasi.
“Melalui strategi ini, kami berharap dapat terus mempertahankan kepercayaan, tetap inovatif, dan responsif sambil terus menerapkan efisiensi sebagai target kerja perusahaan pada 2020,” jelasnya.
Pada perdagangan Kamis, 23 April 2020, saham CINT ditutup turun 0,74% sebesar 2 poin ke level Rp268 per lembar. Kapitalisasi pasar saham CINT mencapai Rp268 miliar dengan imbal hasil negatif 3,22% dalam setahun terakhir. (SKO)