<p>Kegiatan Ekspor dan Impor/ Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai</p>
Industri

Ciamik, UKM Asal Cirebon Ekspor Rotan 40 Kontainer

  • JAKARTA – Tak mau tunduk dengan pandemi COVID-19, tiga Usaha Kecil dan Menengah (UKM) asal Cirebon tetap unjuk gigi dengan mengekspor 40 kontainer rotan ke sejumlah negara. Ketiga pelaku UKM tersebut, yaitu CV. Nagam Rattan, CV. Cipta Abadi, dan CV. Hanif Rattan. Total 40 kontainer ekspor tersebut rencananya akan dikirimkan ke negara-negara tujuan ekspor Indonesia […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Tak mau tunduk dengan pandemi COVID-19, tiga Usaha Kecil dan Menengah (UKM) asal Cirebon tetap unjuk gigi dengan mengekspor 40 kontainer rotan ke sejumlah negara.

Ketiga pelaku UKM tersebut, yaitu CV. Nagam Rattan, CV. Cipta Abadi, dan CV. Hanif Rattan. Total 40 kontainer ekspor tersebut rencananya akan dikirimkan ke negara-negara tujuan ekspor Indonesia seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Jepang, Korea Selatan. Australia, serta negaranegara Uni Eropa seperti Jerman, Prancis, Italia, dan Denmark.

“Ini menunjukkan produk ekspor furnitur rotan Indonesia tidak hanya mampu menjaga kualitas. Tetapi juga telah sesuai dengan permintaan dan tren pasar dunia saat ini yang cenderung menggunakan bahan alami, ramah lingkungan, dan mengantongi sertifikat legalitas kayu (V-Legal),” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dikutip Jumat, 6 November 2020.

Sebagai negara produsen rotan terbesar dunia, Indonesia baru berada di peringkat ke-3 negara eksportir produk rotan (2019). Dengan pangsa ekspor 6,11%, di bawah China (45,15%) dan Vietnam (12,49%).

Sementara itu, nilai ekspor produk rotan Indonesia periode Januari-Agustus 2020 tercatat sebesar US$357,16 juta. Nilai ini naik 4,35% dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Pada periode tersebut, negara tujuan ekspor utama masih didominasi AS dengan pangsa ekspor 41,11%, Belanda (8,19%), dan Jerman (7,27%). Dalam periode lima tahun terakhir (2015-2019) tren ekspor produk rotan Indonesia juga naik 2,11%

Bersamaan dengan momentum diperpanjangnya fasilitas Generalized System of Preference (GSP) untuk pasar AS, Agus berharap ekpor rotan dalam negeri mampu menjadi nomor satu di dunia.

“Mengingat negara tujuan ekspor utama rotan yang masih didominasi AS, maka kebijakan perpanjangan fasilitas GSP diharapkan mampu memperkuat ekspor produk furnitur rotan nasional ke pasar AS,” tuturnya.