<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Pasar Modal

Cihuy, 5 Aset Kripto Ini Diprediksi Bullish di Minggu Kedua Juni 2022

  • Di tengah kondisi pasar yang masih cenderung volatil, ada beberapa aset kripto yang diprediksi akan bullish di minggu kedua Juni 2022.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Di tengah kondisi pasar yang masih cenderung volatil, ada beberapa aset kripto yang diprediksi akan bullish di minggu kedua Juni 2022.

Berdasarkan pantauan Coin Market Cap, Rabu, 8 Juni 2022 pukul 15.40 WIB, mayoritas aset kripto berkapitalisasi besar (big cap) tengah melaju di zona hijau.

Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan 2,77% dalam 24 jam terakhir dan menempati posisi harga US$30.487 atau setara dengan Rp441,4 juta dalam asumsi kurs Rp14.477 perdolar Amerika Serikat (AS).

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengungkapkan, salah satu sentimen positif yang mendorong kinerja kripto hari ini adalah pengajuan Rancangan Undang-undang (RUU) terkait regulasi aset digital dari dua senator AS, yaitu Kirsten Gillibrand dan Cynthia Lummis. RUU itu diharapkan dapat bermuara menjadi payung hukum bagi investor kripto.

“RUU tersebut mencoba untuk mengatasi pertanyaan terbesar yang menggantung di atas aset digital. Ini akan menjawab ketidakpastian yang membuat sektor aset kripto yang masih muda ini bisa lebih matang dari sisi regulasi di AS,” tutur Afid dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia, Rabu, 8 Juni 2022.

Selain pengajuan RUU terkait aset kripto di AS, acara Austin Consensus 2022 yang digelar pada tanggal 9 sampai 12 Juni 2022 mendatang di Texas pun menjadi pendorong pasar kripto ke arah tren positif. Di acara tersebut, akan dibahas soal perkembangan industri kripto, blockchain, Web3, sampai metaverse.

Meski pasar kripto tampak terdorong oleh sentimen positif di tengah minggu ini, Afid menilai bahwa tren ini hanya akan berpengaruh dalam jangka pendek. Sementara itu, untuk jangka menengah, Afid memprediksi pergerakan kripto masih cenderung sideways atau mendatar.

“Kenaikan nilai aset kripto terbilang stagnan atau tidak signifikan. Kuat dugaan, investor masih enggan melakukan aksi beli, karena belum terlalu percaya diri di pasar kripto,” tutur Afid.

Sentimen negatif yang masih menghambat tren positif di pasar kripto di antaranya kondisi makroekonomi yang belum cukup mendukung.

Bank Dunia telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya di tahun 2022 dari 4,9% ke 2,1% sementara Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa tingkat inflasi di negeri Paman Sam masih akan terus merangkak.

Di tengah kondisi pasar kripto yang masih terombang-ambing di antara tren positif dan negatif, ada lima aset kripto yang diprediksi Afid akan mengalami bullish di minggu kedua Juni 2022.

1. Gala (GALA)

Gala adalah platform game blockchain di jaringan Ethereum dan Binance Smart Chain (BSC) yang hingga saat ini telah memiliki sekitar 1,3 juta pengguna aktif setiap bulannya. Ada 26.000 non-fungible token (NFT) yang sudah terjual dengan harga yang paling mahalnya mencapai US$3 juta (Rp43,4 miliar).

Kripto Gala, token yang digunakan dalam game, dinilai Afid memiliki potensi bullish di minggu ini. Pasalnya, pihak pengembang sedang bersiap-siap untuk meluncurkan game GRIT di Epic Game Store dan akan menjadi salah satu pengenalan game Web3 terbesar bagi para pemain game di seluruh dunia.

“Peluncuran GRIT di Epic Games Store akan jadi babak baru game Web3 NFT untuk masuk ke market game tradisional. Dampaknya, token GALA yang menjadi utilitas dalam ekosistem Gala Games bisa melonjak harganya,” kata Afid.

Berdasarkan analisis teknikal, GALA berpotensi untuk menyentuh kisaran harga US$0,082 (Rp1.187) sampai US$0,093 (Rp1.346).

Saat ini, GALA berada di peringkat ke-80 dengan kapitalisasi pasar US$553,3 juta (Rp8,01 triliun) dan menempati posisi harga US$0,0793 (Rp1.148).

2. Cardano (ADA)

Cardano adalah jaringan blockchain generasi ketiga setelah Bitcoin dan Ethereum yang menggunakan teknologi Proof-of-Stake (PoS). Cardano disebut sebagai jaringan yang paling ramah lingkungan dan setiap teknologi yang dikembangkannya menggunakan proses penelitian peer-review yang melibatkan akademisi.

Afid memprediksi harga ADA akan didorong oleh sentimen positif dari langkah para investor institusi yang melihat bahwa ADA memiliki potensi yang tinggi di masa depan.

“Peningkatan minat pada ADA oleh whales (istilah untuk institusi yang membeli aset kripto dalam jumlah besar untuk investasi) ini telah memainkan peran dalam tren kenaikan baru-baru ini. Sementara itu, ADA juga memimpin kenaikan di antara 10 aset kripto terbesar dalam 2 hari terakhir,” tutur Afid.

Menurut analisis teknikal yang dilakukan Afid, ADA dapat bergerak menuju harga US$0,68 (Rp9.844) selama level support-nya masih terjaga di level US$0,58 (Rp8.396).

ADA saat ini menempati peringkat keenam dengan kapitalisasi pasar US$21,55 miliar (Rp311,97 triliun) dan menduduki harga US$0,638 (Rp9.236).

3. Helium (HNT)

Helium adalah jaringan blockchain terdesentralisasi untuk perangkat Internet of Things (IoT), dan Afid melihat HNT memiliki potensi untuk bullish di minggu ini.

Afid memaparkan, sentimen positif HNT didorong oleh pergantian proposal tata kelola HIP 51 untuk transisi dari struktur blockchain monolitik ke modular.

“Helium mulai berpikir tentang penskalaan di luar jaringan IoT dan menjadi platform terdesentralisasi yang dapat digunakan oleh semua jenis jaringan telekomunikasi lainnya, seperti 5G, WiFi, VPN, dan CDN. Peningkatan jaringan ini menjadi sentimen positif untuk nilai HNT,” papar Afid.

Menurut analisis Afid, nilai HNT kemungkinan bisa mencapai kisaran US$11,8 (Rp170.828) dalam beberapa waktu ke depan karena grafiknya sudah menunjukkan pola cup and handle.

HNT menempati peringkat ke-46 dengan kapitalisasi pasar US$1,27 miliar (Rp18,4 triliun) dan menduduki harga US$10,61 (Rp153.600).

4. Avalanche (AVAX)

Avalanche adalah jaringan blockchain terdesentralisasi yang aman dan memiliki ruang lingkup distribusi secara global. Sementara itu, AVAX adalah token asli dari platform yang digunakan sebagai alat tukar dalam ekosistem.

Keterlibatan Avalanche dalam acara Consensus 2022 yang diselenggarakan CoinDesk di Texas, AS. Acara ini pun menjadi sentimen positif untuk pasar kripto secara keseluruhan.

“Analisis teknikal AVAX memang dari jangka pendek telah terjadi penurunan. Namun, sudah ada pergerakan naik yang kemungkinan sebesar 10% dari US$24,47 (Rp354.252) ke US$26,87 (Rp388.996) bisa dicapai dalam beberapa hari ke depan,” ungkap Afid.

AVAX saat ini menduduki peringkat ke-15 dengan kapitalisasi pasar US$6,94 miliar (Rp100,4 triliun) dan menempati harga US$24,72 (Rp357.871).

5. eCash (XEC)

eCash adalah aset kripto yang dikembangkan dari blockchain Bitcoin Cash ABC. XEC sendiri adalah rebranding dari BCHA yang merupakan token dari jaringan Bitcoin Cash ABC.

XEC diprediksi akan bullish karena adanya perbaikan dan peningkatan jaringan Electrum ABC 5.1.2. Peningkatan jaringan ini membantu perbaikan bug dan pembaruan pada header BIP71 yang membuat Electrum ABC kompatibel dengan dompet eCash lainnya seperti Badger Cash dan RaiPay.

“Pergerakan XEC sudah perlahan naik. Kemungkinan besar Kemungkinan besar XEC dapat terus bergerak menuju harga US$0.00006065 (Rp0,87) atau naik sekitar 13% dalam beberapa hari ke depan,” kata Afid.

XEC saat ini berada di peringkat ke-54 dengan kapitalisasi pasar US$1,03 miliar (Rp14.,9 triliun) dan menempati harga US$0,00005403 (Rp0,78).