POWR
Korporasi

Cikarang Listrindo (POWR), Prospek Cerah dengan Rencana Proyek EBT

  • Cikarang Listrindo berada di posisi yang tepat untuk meraih pertumbuhan bisnis yang kuat.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten pengembang listrik PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) menunjukkan prospek cerah dengan rencana pengembangan bisnis listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), seperti biomasa dan panel surya. 

Strategi ini bertujuan untuk memenuhi permintaan klien yang semakin ketat dan berpotensi memberikan harga jual listrik premium bagi perusahaan. Hal ini diharapkan akan meningkatkan daya tawar perusahaan. 

“Langkah perseroan menggarap listrik EBT akan meningkatkan basis klien serta menjaga keberlanjutan operasional dan margin sehat ke depannya,” kata RHB Sekuritas dalam risetnya dikutip pada Jumat, 27 September 2024. 

Dalam beberapa tahun ke depan, RHB Sekuritas meyakini langkah ini diharapkan berdampak positif pada saham POWR, yang saat ini masih jauh dari harga wajar, sehingga dapat memberikan potensi keuntungan yang besar.

Berdasarkan catatan RHB Sekuritas, Cikarang Listrindo berada di posisi yang tepat untuk meraih pertumbuhan bisnis yang kuat. Penopangnya adalah kenaikan permintaan listrik dari sektor usaha pusat data (data center/DC), yang kini menjadi tenant di sejumlah kawasan industri (KI). 

Oleh karena itu, RHB Sekuritas menetapkan harga wajar saham POWR sebesar Rp920 per saham berdasarkan metode Discounted Cash Flow (DCF), Price Earnings Ratio (PER), dan Dividend Discount Model (DDM), dengan potensi kenaikan mencapai 32% dari harga terakhir yang tercatat di Rp695 per saham.

Menurut perusahaan efek tersebut, ada tiga faktor yang mendasari penetapan harga wajar tersebut. Pertama, penambahan jumlah klien yang terus terjadi seiring dengan berkembangnya bisnis pusat data. 

“Kedua, margin yang relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir. Ketiga, kenaikan tarif yang berkaitan dengan perkembangan kondisi makroekonomi, termasuk nilai tukar rupiah dan inflas,” jelasnya.

Selain itu, RHB Sekuritas juga membandingkan valuasi saat ini dengan saham sektor infrastruktur, dengan target PER di masa depan mencapai 10 kali. Emiten ini juga berencana untuk membagikan dividen besar setiap tahunnya, dengan rasio dividen terakhir mencapai 90%, yang mencerminkan yield dividen sebesar 9% per tahun.

Sebagai informasi, Cikarang Listrindo yang menggunakan kode saham POWR ini adalah penyedia listrik swasta untuk berbagai KI, antara lain Jababeka, MM 2100, Hyundai Inti Development, EJIP, dan Lippo Cikarang.

Hingga paruh pertama tahun ini, perusahaan membukukan penjualan sebesar US$268,93 juta atau sekitar Rp4,18 triliun (dengan kurs Rp15.561,20 per USD), mengalami kenaikan 0,13% dibandingkan penjualan semester I 2023 yang tercatat sebesar USD268,58 juta.

Setelah memperhitungkan beban pajak, laba periode berjalan perusahaan tercatat sebesar US$33,46 juta atau sekitar Rp520,67 miliar, turun 40,66% dibandingkan laba periode yang sama pada Juni 2023.