PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) rilis surat utang global untuk bayar utang. / Listrindo.com
Korporasi

Cikarang Listrindo (POWR) Rilis Surat Utang Global Rp8,55 Triliun untuk Refinancing

  • Emiten pembangkit dan distributor tenaga listrik, PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) berencana menerbitkan surat utang (notes) dalam bentuk mata uang asing senilai US$600 juta atau setara Rp8,55 triliun (Kurs Jisdor Rp14.256).

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten pembangkit dan distributor tenaga listrik, PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) berencana menerbitkan surat utang (notes) dalam bentuk mata uang asing senilai US$600 juta atau setara Rp8,55 triliun (Kurs Jisdor Rp14.256 per dolar AS).

Mengutip prospektus yang dirilis perseroan, Jumat, 24 September 2021, surat utang tersebut akan dirilis melalu penawaran internasional kepada lembaga atau investor-investor lain di luar wilayah Indonesia secara terbatas, yang akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX-ST).

Rencananya, dana hasil emisi surat utang ini akan digunakan perseroan untuk meningkatkan likuiditas dan untuk mendukung kebutuhan pembiayaan umum, termasuk untuk pelunasan sebagian atau keseluruhan atas surat utang 2026 alias refinancing.

Surat utang 2026 tersebut sebelumnya diterbitkan oleh anak usaha perseroan, Listrindo Capital B.V. yang telah mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya kepada perseroan pada tanggal 25 September 2019. Nilai surat utang tersebut sebesar US$550 juta dengan bunga 4,95% per tahun.

Perseroan menyatakan tidak akan ada jaminan dengan suatu jaminan tertentu dalam penerbitan surat utang kali ini. Adapun notes tersebut memiliki jatuh tempo selambat-lambatnya tahun ke-15 sejak surat utang diterbitkan.

“Setelah diselesaikannya rencana transaksi, perseroan akan mendapatkan manfaat dari surat utang (notes) dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih panjang,” tulis prospektus tersebut.

Perseroan menawarkan suku bunga maksimal 5,75% per tahun dengan pembayaran bunga setiap enam bulan sekali. Sedangkan, tingkat suku bunga notes akan diungkapkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) paling lambat dua hari kerja setelah penerbitan.

Nilai imbal hasil (yield) yang lebih tinggi pada notes yang akan diterbitkan perseroan ini sejatinya memberikan dampak terhadap kinerja keuangan perseroan. Per 31 Desember 2020, rasio kas meningkat dari 4,8% menjadi 5,2%, rasio cepat naik dari 6,9% menjadi 7,3% dan peningkatan rasio lancar dari 7,7% menjadi 8,1%.

Untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Oktober 2021. Direksi dan Dewan Komisaris POWR meyakini rencana itu adalah untuk kepentingan  terbaik dari perseroan dan para pemegang saham.