Gedung Bank CIMB Niaga di kawasan Sudirman, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

CIMB Niaga Finance: Prospek Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI Sangat Menjanjikan

  • Direktur Utama PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance), Ristiawan Suherman, menyampaikan pandangannya terhadap prospek pembiayaan kendaraan listrik di Tanah Air. Dalam pernyataannya, Ristiawan mengungkapkan keyakinannya bahwa prospek tersebut sangat menjanjikan bagi industri pembiayaan.
Industri
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

Jakarta - Direktur Utama PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) Ristiawan Suherman, menyampaikan pandangannya terhadap prospek pembiayaan kendaraan listrik di Tanah Air. Dalam pernyataannya, Ristiawan mengungkapkan keyakinannya bahwa prospek tersebut sangat menjanjikan bagi industri pembiayaan.

"Kendaraan berbasis listrik menjadi opportunity bisnis di indonesia ke depan. disamping kendaraan konvensional. Karena dilihat dari penetrasi yang masih cukup lumayan kecil," ungkap Ristiawan dalam webinar Financial Industry Transformation bertajuk "Strengthening Reputation and Trust" Selasa, 23 Mei 2023.

Penetrasi kendaraan listrik terhadap total seluruh kendaraan di dunia sendiri diungkapkan Ristiawan mencapai 16%. Jika dilihat dari angka pertumbuhan tahunan atau Compounded Anual Growth Rate (CAGR), jumlah penjualan mobil ramah lingkungan di seluruh dunia telah bertumbuh sebesar 87% pada 2022 dibandingkan dengan tahun 2021.

Di Indonesia, Ristiawan menyoroti jumlah pertumbuhan penjualan mobil listrik di Indonesia yang telah melonjak sebesar 180% pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu menunjukan tingginya antusias masyarakat terhadap produk kendaraan roda empat yang berbasis ramah lingkungan.

Sementara itu, prospek pembiayaan kendaraan roda empat secara umum pun disebut Ristiawan juga tak kalah menarik. Hal itu didukung oleh rendahnya rasio kepemilikan mobil per seribu orang di Tanah Air  yang baru mencapai 82 unit, berada jauh di bawah Brunei yang mencapai 614 unit.

"Ini menjadi opportunity bisnis ke depan, khususnya untuk pembiayaan roda empat karena masih cukup lumayan lebar," jelas Ristiawan.

Data populasi Indonesia yang merupakan tertinggi di ASEAN, dengan sekitar 273,5 juta penduduk, juga disebutnya menjadi faktor yang pendorong prospek pembiayaan kendaraan roda empat di Tanah Air.

Hingga akhir 2023, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi akan ada lebih dari 1 juta unit mobil yang terjual. Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi piutang pembiayaan akan meningkat 15% di 2023.