Ciri-Ciri Orang yang Boros Uang dan Cara Mengatasinya
- Banyak orang terjebak dalam gaya hidup boros tanpa menyadari dampak negatifnya terhadap kondisi keuangan bahkan kesehatan.
Rumah & Keluarga
JAKARTA – Terkadang, seseorang tidak menyadari bahwa mereka telah menghabiskan uang. Uniknya, orang-orang seperti ini sering merasa bahwa mereka sudah menjalani gaya hidup sederhana. Karena tujuannya untuk mencapai kesenangan, perilaku ini memang sangat menggiurkan pada saat itu.
Banyak orang terjebak dalam gaya hidup boros tanpa menyadari dampak negatifnya terhadap kondisi keuangan bahkan kesehatan. Tren dan gengsi menjadi faktor utama di balik gaya hidup konsumtif yang menyebabkan pemborosan.
Salah satu kunci untuk mengatasi kebiasaan ini adalah dengan mengenali tanda-tanda di balik sikap tersebut. Jadi, apa saja ciri-ciri orang yang boros?
- Waspadai! Cacar Monyet Merebak di Indonesia, Begini Pencegahannya
- Rosan Bidik Singapura Jadi Fokus Investasi Asing di IKN
- Naik 15,66 Persen, Bank Mandiri (BMRI) Salurkan Kredit ke Sektor Manufaktur Rp177,37 Triliun
Tanda-Tanda Orang yang Boros
Berikut ini ciri-ciri orang yang boros uang:
1. Sering Mengambil Uang dari Tabungan
Mengambil uang dari tabungan sebenarnya tidak masalah, tapi perlu dilihat berdasarkan situasinya. Jika Anda menghadapi keadaan darurat dan dana darurat tidak cukup sehingga harus menggunakan tabungan, itu tidak apa-apa.
Akan tetapi, jika Anda sering mengambil uang dari tabungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ini bisa menjadi indikasi bahwa pengeluaran Anda mungkin melebihi batas yang seharusnya, meskipun sudah ada anggaran khusus untuk kebutuhan sehari-hari namun tetap tidak mencukupi.
2. Seringkali Impulsif dalam Pengeluaran
Hal ini menunjukkan Anda kerap membeli barang atau jasa tanpa mempertimbangkan dengan cermat apakah benar-benar membutuhkannya atau tidak, atau apakah keuangan Anda memadai untuk itu. Anda mudah terbawa emosi dan tergoda untuk membeli barang atau jasa yang sebenarnya tidak diperlukan atau tidak sesuai dengan rencana keuangan.
Perilaku impulsif ini bisa muncul dalam berbagai situasi, seperti saat melihat iklan diskon yang menarik, berbelanja di mall atau supermarket, atau bahkan ketika sedang di luar rumah, di mana kamu merasa tergoda untuk membeli makanan atau minuman yang sebenarnya tidak perlu.
3. Cepat Puas dengan Barang-Barang yang Dimiliki
Anda yang termasuk dalam tipe ini cenderung merasa puas ketika membeli barang murah atau yang sedang diskon, meskipun barang tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan atau kualitas yang diharapkan. Perilaku cepat puas ini bisa berdampak negatif pada keuangan Anda, terutama jika sering membeli barang yang tidak berguna atau berkualitas rendah.
Selain itu, kebiasaan membeli barang murah atau diskon dapat membuat Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli barang baru, karena barang murah tersebut biasanya tidak tahan lama.
4. Sering Bertransaksi Menggunakan Kartu Kredit Daripada Debit
Menggunakan kartu kredit bisa menyebabkan pengeluaran berlebihan jika tidak dikelola dengan baik. Hal ini terjadi karena pembayaran tagihan kartu kredit dilakukan setelah pembelian, sehingga meskipun uang sudah menipis, kartu kredit tidak memberi peringatan untuk berhenti berbelanja.
Terlebih lagi, jika Anda menggunakan kartu kredit untuk membeli hal-hal yang sebenarnya bisa dibayar dengan kartu debit, seperti makan siang atau kebutuhan pokok. Ini merupakan tanda utama lainnya bahwa Anda sedang boros dalam mengelola keuangan.
5. Tidak Menabung Seperti Biasanya
Menabung adalah kebiasaan baik yang perlu dipertahankan. Jika biasanya Anda rajin menabung, tetapi belakangan ini tidak menabung seperti biasanya, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang boros uang.
6. Tidak Memiliki Rencana Keuangan yang Jelas
Tidak memiliki rencana keuangan yang jelas adalah salah satu ciri dari orang yang boros dalam mengelola keuangan. Ini berarti Anda tidak memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana akan menggunakan uang dalam jangka panjang. Misalnya, Anda tidak memiliki anggaran bulanan, rencana investasi, atau target tabungan yang jelas dalam bank digital.
Tanpa rencana keuangan yang terstruktur, Anda cenderung membiarkan uang mengalir tanpa tujuan, seringkali menghabiskannya untuk hal-hal yang tidak penting. Selain itu, Anda juga cenderung tidak memperhatikan pengeluaran rutin yang sebenarnya bisa dihemat.
Cara Mengatasi Boros Uang
Berikut cara mengatasi masalah tersebut:
1. Membuat Rincian Anggaran
Menyusun rincian anggaran untuk alokasi harian, mingguan, dan tahunan dapat membantu menjaga keuangan tetap teratur. Ini akan membuat Anda lebih teliti dalam mengevaluasi keuangan dan mendorong disiplin dalam pengeluaran.
2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Untuk mengatasi perilaku impulsif yang bisa merusak stabilitas keuangan, penting untuk membedakan antara apa yang benar-benar dibutuhkan dan apa yang bisa ditunda pemenuhannya. Sederhananya, Anda harus bisa membedakan antara pengeluaran untuk kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan adalah hal-hal yang mendukung kehidupan sehari-hari, seperti biaya makan, membayar sewa apartemen, dan tagihan internet. Sebaliknya, keinginan mengacu pada hal-hal yang bersifat subjektif, meskipun Anda merasa membutuhkannya tapi jika tidak terpenuhi masih bisa menjalani hidup dengan normal. Contohnya seperti membeli sepatu baru atau makan mewah di restoran mahal.
3. Mengurangi Paparan Aplikasi Belanja Online
Mengurangi penggunaan aplikasi belanja online dapat membantu mengendalikan perilaku konsumtif. Kemudahan yang ditawarkan oleh platform ini seringkali membuat lebih impulsif dalam berbelanja, terutama ketika mereka menawarkan banyak promo menarik.
Dengan membatasi paparan terhadap aplikasi belanja online, Anda dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menghindari gaya hidup boros serta kebiasaan belanja yang impulsif.
4. Membatasi Penggunaan Kartu Kredit
Kartu kredit bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan mendesak ketika tabungan menipis. Namun, seringkali kartu kredit disalahgunakan untuk memenuhi keinginan sesaat.
- Dukung Perekonomian Nasional, Penyaluran Kredit Bank Mandiri ke Segmen UMKM Capai Rp 127 Triliun di Kuartal 2-2024
- Usai Gelombang Demo, Revisi RUU Pilkada Batal Digedok
- Agus Dwi Handaya Terpilih Menjadi Ketua Umum FHCI Periode 2024-2027 di Rapat Anggota Tahunan (RAT) FHCI 2024
Untuk berhemat, sebaiknya batasi penggunaan kartu kredit dengan tidak membawanya saat bepergian atau hanya membawanya untuk keperluan mendesak. Mengurangi limit kartu kredit juga dapat membantu kita lebih mengontrol pengeluaran.
Demikian ciri-ciri boros uang dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!