Konferensi pers paparan kinerja Citi Indonesia semester I-2023 di Fairmont Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023.
Finansial

Citi Indonesia Catat Kenaikan Laba 54 Persen Jadi Rp1,2 Triliun pada Semester I-2023

  • Laba bersih Citi Indonesia didukung oleh pendapatan bunga bersih yang meroket hingga 55,76% yoy ke Rp2,43 triliun.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Citi Indonesia mencatat kenaikan laba bersih 54% secara year-on-year  (yoy) menjadi 1,2 triliun pada semester I-2023.

Walaupun penyaluran kredit Citi Indonesia mengalami penurunan 1,12% yoy ke angka Rp43,2 triliun, namun angkanya naik 10,4% jika dibandingkan dengan akhir tahun 2022.

Laba bersih Citi Indonesia pada semester I-2023 didukung oleh pendapatan bunga bersih yang meroket hingga 55,76% yoy ke Rp2,43 triliun. Adapun net interest margin (NIM) Citi di angka 5,23%, atau melonjak dari 3,81% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan pencapaian Citi Indonesia pada semester I-2023 ini sejalan dengan perekonomian Indonesia yang mengalami pertumbuhan dan stabilitas pada kuartal kedua tahun ini.

"Kami terus berfokus ada komitmen kami untuk membangun fondasi yang kuat dan pendekatan yang progresif untuk menavigasi kompleksitas pasar global serta menjaga perkembangan positif pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Batara dalam konferensi pers yang digelar di Fairmont Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023.

Pencapaian kredit Citi Indonesia tahun ini ditunjang oleh portofolio kredit dari lini bisnis institusional banking, terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan dan asuransi.

Kredit institusional dari Citi Indonesia tercatat mengalami kenaikan 12,7% yoy, yang mana penyumbang terbesar berasal dari sektor manufaktur, keuangan, dan asuransi.

Sementara itu, di akhir Juni 2023, Citi Indonesia mencatat rasio kecukupan likuiditas sebesar 297% dan rasio pendanaan stabil bersih 136% yang persentasenya berada di atas ketentuan minimum, sedangkan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) tercatat sebesar 28,7%.

Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross pada semester I-2023 tercatat di level 2,89% pada akhir Juni 2023, naik tipis dari 2,86% pada periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan NPL nett tercatat di angka 0,31%, naik dari 0,26%. 

Dana pihak ketiga yang dibukukan perseroan pada semester pertama 2023 tercatat sebesar Rp70,31 triliun dengan kenaikan 3,23% yoy, sedangkan dana murah menyusut 6,45% yoy ke Rp53,2 triliun.

Obligasi dan Kredit Hijau

Pada semester I tahun ini, Citi Indonesia berperan sebagai joint global coordinator dan joint lead manager dalam penerbitan obligasi hijau perdana untuk PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE/PGEO) dengan tenor lima tahun dan memiliki nilai US$400 juta atau setara dengan Rp6,08 triliun dalam asumsi kurs Rp15.206 per-dolar Amerika Serikat (AS). 

Transaksi ini pun menjadi obligasi hijau pertama yang diterbitkan Citi Indonesia untuk klien korporasi di wilayah ASEAN sejak tahun 2022.

Selain itu, Citi Indonesia juga menjadi arranger dalam penyediaan kredit hijau perdana senilai US$750 juta (Rp11,4 triliun) dengan tenor lima tahun untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pada April 2023. 

Bisnis Global Subsidiaries Group dari Citi Indonesia berkontribusi dengan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 28% sepanjang kuartal kedua 2023. 

Pencapaian tersebut ditopang oleh investasi dari klien Asia yang mengalami peningkatan 19% secara yoy, yang mana kontribusi terbesar beradal dari China dan Jepang yang masing-masing angka investasinya meningkat 26% dan 23%.

Kemudian, seiring dengan pertumbuhan Citi Indonesia yang didukung oleh platform digital dalam memfasilitasi transaksi antara eksportir, importir, pemasok, dan pembeli, bisnis trade finance perseroan pun mencatat pertumbuhan 16%. 

Digital Banking

Citi Indonesia pada semester I-2023 ini pun mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan dalam penggunaan dan jumlah transaksi di platform perbankan korporat berbasis web, yaitu CitiDirect, serta platform konektivitas lainnya. Sekitar 99% dari seluruh transaksi pengiriman dana telah dilakukan melalui platform elektronik.

Kemudian, jumlah akusisi nasabah baru kartu kredit melalui kanal digital mengalami lonjakan 86% yoy pada akhir kuartal II-2023 sementara penggunaan digital untuk produk pinjaman mengalami peningkatan 12%.

Di semester I-2023 pun Citi Indonesia meluncurkan produk asuransi tradisional untuk segmen high net worth di Indonesia, yakni AIA My Legacy yang diluncurkan dengan kemitraan bersama PT AIA Financial. 

Batara pun menympaikan mengenai kemajuan proses jual-beli aset dan liabilitas terkait consumer banking Citi kepada PT Bank UOB Indonesia.

“Citi telah menandatangani perjanjian jual dan beli aset serta liabilitas bisnis consumer banking dengan UOB untuk memastikan transisi yang mulus bagi pelanggan, karyawan, dan mitra kami. Proses akuisisi ini ditargetkan akan selesari pada semester II-2023,” kata Batara.

Transaksi penjualan ini mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit, namun tidak termasuk bisnis institutional banking karena Citi akan tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani para klien institusional di level lokal, regional, dan global.