<p>Tower Citibank. / Citibank</p>
Industri

Citi Indonesia Laporkan Laba Bersih Triwulan III-2021 Rp869 Miliar

  • Citibank N.A (Citi Indonesia) melaporkan pembukuan laba bersih pada triwulan ketiga 2021 sebesar Rp869 miliar. Nilai tersebut lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, dikarenakan menurunnya pendapatan dari transaksi perdagangan dan pendapatan bunga bersih.
Industri
Adinda Purnama Rachmani

Adinda Purnama Rachmani

Author

JAKARTA - Citibank N.A (Citi Indonesia) melaporkan pembukuan laba bersih pada triwulan ketiga 2021 sebesar Rp869 miliar. Nilai tersebut lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, dikarenakan menurunnya pendapatan dari transaksi perdagangan dan pendapatan bunga bersih.

Citi Indonesia berhasil bangkit kembali dari kinerja bisnisnya di kuartal sebelumnya. Terlihat dari pencatatan Laba Bersih mandiri selama kuartal ketiga 2021 yang mencapai Rp408 miliar, atau lebih tinggi Rp543 miliar dibandingkan dengan pencatatan di kuartal kedua. Pencapaian itu terjadi karena pencadangan kredit yang lebih rendah. 

Pembukuan laba bersih itu ditopang oleh biaya credit impairment Citi Indonesia, yang tetap stabil dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.

"Hal ini disebabkan oleh peningkatan cadangan credit impairment di lini Institutional Banking, yang berasal dari satu klien korporasi dan berhasil di-offset oleh penurunan cadangan credit impairment di lini Consumer Banking," ucap CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, dalam keterangan pers, Jumat, 26 November 2021.

Citi Indonesia mencatatkan gross NPL sebesar 3,3% yang meningkat dari 2,8% dari tahun lalu, sehubungan dengan kualitas kredit dari satu klien korporasi. 

Citi Indonesia yakin bahwa kualitas portfolio kreditnya tetap dalam kondisi baik karena penerapan asas kehati-hatian dalam manajemen resiko untuk mengatasi dampak dari pandemi. 

Selain itu, perusahaannya juga terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit, di mana Citi Indonesia menjaga rasio Net NPL tetap rendah, yaitu sebesar 0,9%.

Citi Indonesia memiliki likuiditas yang sangat baik dengan Lending to Deposit Ratio (LDR) sebesar 62,5% dan modal yang kokoh dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 26,7%, meningkat dari 26,5% dari periode yang sama tahun lalu.

Batara mengungkapkan pihaknya berkomitmen dan optimistis untuk terus meningkatkan kondisi bisnis perusahaan, hal ini dapat terlihat dari berbagai kemajuan yang berhasil dilakukan di tengah pandemi COVID-19. 

“Kami telah berhasil melakukan berbagai terobosan dan inovasi di sisi institusional maupun consumer banking. Ke depannya, kami juga akan terus bertransformasi secara digital dan memutakhirkan berbagai layanan perbankan digital kami,” ujar Batara.