<p>Tower Citibank. / Citibank</p>
Finansial

Citi Indonesia Targetkan Pertumbuhan Kredit 10 Persen pada Semester II-2023

  • Citi Indonesia memiliki tiga pipeline untuk institutional banking yang diprediksi akan mendorong penyaluran kredit pada paruh kedua 2023.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Citi Indonesia (Citibank) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit hingga 10% pada semester II-2023.

Pada paruh pertama 2023, Citi Indonesia mencatat penyaluran kredit Rp43,2 triliun dengan pertumbuhan 10,4% secara year-to-date (ytd).

Untuk mencapai pertumbuhan kredit pada semester kedua tahun ini, Citi Indonesia memiliki tiga pipeline untuk institutional banking yang diprediksi akan mendorong penyaluran kredit pada paruh kedua 2023.

Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, pipeline yang pertama berada di sektor defensif yang berkontribusi terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).

Adapun sektor defensif yang dimaksud Batara dalam hal ini di antara lain sektor konsumer, industri, dan layanan kesehatan.

Kemudian, pipeline yang kedua adalah sektor komoditas yang berhubungan dengan energi, khususnya untuk mineral dan batu bara.

"Yang ketiga, pipeline kami ada di sektor telco dan media, yang biasanya juga termasuk dengan bisnis tower, data center, dan juga beberapa yang ada kaitannya dengan infrastruktur," kata Batara dalam konferensi pers paparan kinerja semester I-2023 Citi Indonesia di Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023.

Sebagai informasi, PT Citi Indonesia mencatat kenaikan laba bersih 54% secara yoy menjadi 1,2 triliun pada semester I-2023.

Walaupun penyaluran kredit Citi Indonesia mengalami penurunan 1,12% yoy ke angka Rp43,2 triliun, namun angkanya naik 10,4% jika dibandingkan dengan akhir tahun 2022.

Laba bersih Citi Indonesia pada semester I-2023 didukung oleh pendapatan bunga bersih yang meroket hingga 55,76% yoy ke Rp2,43 triliun. Adapun net interest margin (NIM) Citi di angka 5,23%, atau melonjak dari 3,81% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Batara  mengatakan pencapaian Citi Indonesia pada semester I-2023 ini sejalan dengan perekonomian Indonesia yang mengalami pertumbuhan dan stabilitas pada kuartal kedua tahun ini.

"Kami terus berfokus ada komitmen kami untuk membangun fondasi yang kuat dan pendekatan yang progresif untuk menavigasi kompleksitas pasar global serta menjaga perkembangan positif pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya.

Pencapaian kredit Citi Indonesia tahun ini ditunjang oleh portofolio kredit dari lini bisnis institusional banking, terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan dan asuransi.

Kredit institusional dari Citi Indonesia tercatat mengalami kenaikan 12,7% yoy, yang mana penyumbang terbesar berasal dari sektor manufaktur, keuangan, dan asuransi.

Sementara itu, di akhir Juni 2023, Citi Indonesia mencatat rasio kecukupan likuiditas sebesar 297% dan rasio pendanaan stabil bersih 136% yang persentasenya berada di atas ketentuan minimum, sedangkan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) tercatat sebesar 28,7%.

Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross pada semester I-2023 tercatat di level 2,89% pada akhir Juni 2023, naik tipis dari 2,86% pada periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan NPL nett tercatat di angka 0,31%, naik dari 0,26%.

Dana pihak ketiga yang dibukukan perseroan pada semester pertama 2023 tercatat sebesar Rp70,31 triliun dengan kenaikan 3,23% yoy, sedangkan dana murah menyusut 6,45% yoy ke Rp53,2 triliun.