City Sewa Pengacara Bergaji Rp1 Miliar/Hari untuk Mentahkan Tuduhan Pelanggaran Finansial
- Manchester City menyewa pengacara tersohor, David Pannick, sebagai kuasa hukum dalam menghadapi tuduhan melanggar aturan finansial di Liga Premier.
Gaya Hidup
MANCHESTER—Manchester City menyewa pengacara tersohor, David Pannick, sebagai kuasa hukum dalam menghadapi tuduhan melanggar aturan finansial di Liga Premier Inggris. Sejumlah media Inggris menyebut City siap membayar miliaran rupiah per hari untuk jasa sang pengacara.
Bayaran tinggi tersebut tak lepas dari sosok Pannick sebagai pengacara terkenal di Eropa. Pannick bersama firma hukumnya juga menjadi sosok sentral di balik kesuksesan City saat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada tahun 2020.
Banding tersebut terkait dengan larangan klub bermain di kompetisi Eropa selama dua musim setelah Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA menyatakan City melanggar financial fair play (FFP) periode 2012-2016. Hukuman tersebut akhirnya dibatalkan. City pun mendapat pengurangan denda uang.
- Kenaikan PBB Selangit di Solo Batal, Siapa Paling Diuntungkan?
- Perjuangkan Kreditnya yang Macet di PT HSI, Bank OCBC NISP Tunjukkan Peran Susilo Wonowidjojo
- Grup Salim Jajal Bisnis Kendaraan Listrik, Indomobil Jadi Distributor Motor Yadea Asal China
Dilansir dari Daily Mail, Rabu 8 Februari 2023, City dikabarkan siap menggaji Pannick dengan nominal fantastis. Sang pengacara disebut bakal menerima 5.000 poundsterling atau setara Rp91 per jam. Sumber lain menyebutkan Pannick meminta bayaran 10.000 per jam untuk mengawal kasus tersebut.
Pannick pun akan mendapatkan bayaran yang jauh lebih besar jika dia nantinya bekerja penuh waktu. Bayarannya disebut mencapai 80.000 poundsterling atau Rp1,45 miliar per hari! Jika bekerja tiap pekan, gajinya bakal mencapai 400.000 poundsterling atau Rp7,2 miliar per pekan. Nominal tersebut hampir sama dengan gaji yang diterima pemain bintang City, Kevin De Bruyne, setiap pekannya,
Sebagai informasi, otoritas Liga Premier menyebut The Citizens melakukan lebih dari 100 pelanggaran yang ditemukan selama penyelidikan empat tahun terakhir. City melakukan pelanggaran pada sembilan musim berbeda dimulai sejak 2009/2010. Saat ini komisi independen tengah melalukan penyelidikan lebih lanjut terhadap Manchester Biru.
Jika terbukti melanggar FFP, juara bertahan Liga Premier itu bisa diganjar berbagai hukuman termasuk degradasi dari kasta tertinggi. Selain itu, City bisa mendapat pengurangan poin, larangan transfer hingga pencabutan gelar yang diraih dalam periode pelanggaran.