CLEO dan ZONE Beda Arah, Begini Kinerja Emiten Hermanto Tanoko di Semester I-2024
- Seluruh emiten Hermanto Tanoko menunjukkan peningkatan pendapatan yang mengesankan di semester I-2024. Namun, laba bersih mereka bervariasi.
Korporasi
JAKARTA – Delapan emiten milik crazy rich Surabaya, Hermanto Tanoko telah melaporkan kinerja keuangan pada semester I-2024. Hasilnya, seluruh emiten tersebut menunjukan peningkatan pendapatan yang mengesankan, meskipun laba bersih menunjukkan hasil yang bervariasi.
Hermanto Tanoko tercatat memiliki kekayaan sebesar US$3,05 miliar, atau sekitar Rp49 triliun berdasarkan kurs Rp16.125 per dolar AS. Kekayaan pria kelahiran 17 September 1962 ini berasal dari berbagai perusahaan, baik yang dimiliki secara pribadi maupun yang berada di bawah naungan Tancorp.
Tancorp, yang didirikan pada tahun 1979 oleh Hermanto Tanoko, saat ini menaungi sejumlah perusahaan dari berbagai sektor bisnis, termasuk industri barang baku, barang konsumen, properti hingga perhotelan.
- Sejumlah Perusahaan Multifinance Mencatat Kemerosotan Laba pada Paruh Pertama 2024
- Harga Sembako di DKI Jakarta Senin, 05 Agustus 2024, Cabe Merah Besar Naik, Cabe Rawit Hijau Turun
- Cek Daftar Lengkapnya, Harga Emas Hari Ini Drop Rp8.000 Segram
Beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sahamnya dimiliki oleh Tancorp antara lain: PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK), PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), PT Mega Perintis Tbk (ZONE), PT Penta Valent Tbk (PEVE), dan PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES).
CLEO
CLEO yang bergerak di bidang air minum dalam kemasan, mencatat pertumbuhan paling signifikan di antara emiten milik Hermanto Tanoko pada semester I-2024. Pendapatannya meningkat sebesar 32,88%, mencapai Rp1,30 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp975,67 miliar.
Selain itu, CLEO berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 70,98%, mencapai Rp220,22 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp128,8 miliar. Saham perusahaan ini juga mengalami lonjakan signifikan, naik sebesar 65,71% sepanjang tahun ini.
PEVE
Selanjutnya, PEVE yang bergerak di bidang alat kesehatan, mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,42 triliun pada semester I-2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 25,96% dibandingkan dengan Rp1,31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, laba bersih PEVE juga melonjak sebesar 33,00% secara tahunan, mencapai Rp18,46 miliar, dibandingkan dengan Rp13,88 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Saham perusahaan ini juga mengalami lonjakan signifikan, naik sebesar 36,47% sejak awal tahun.
- 5 Bahaya Minum Kopi Berlebihan, Bisa Rusak Organ Dalam
- Tips Diet Ampuh dan Sehat, Lakukan Ini Agar Perut Mengecil
- Mereka Yang Masih Bertahan Sejak Historia Dot Com Bubble Melanda Amerika
CAKK
Sementara itu, CAKK emiten Hermanto Tanoko bergerak di bidang keramik juga sukses mengukir kenaikan pendapatan menjadi Rp103,76 miliar naik 7,12% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp96,86 milia.
Selaras dengan peningkatan pendapatan, CAKK berhasil membalikkan kerugian sebesar Rp6,28 miliar yang terjadi pada periode sebelumnya, menjadi keuntungan sekitar Rp1,29 miliar pada semester I-2024. Namun, kinerja saham CAKK terpantau melemah 15,05% sejak awal tahun ini.
AVIA
Selain itu, AVIA, yang merupakan saham dari produsen cat Avian, berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,62 triliun. Pendapatan pada paruh pertama tahun ini mengalami kenaikan tipis dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp3,50 triliun.
Sejalan dengan pendapatan yang hanya mengalami kenaikan tipis, laba bersih AVIA juga tumbuh marginal dari Rp806,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp808,2 miliar. Adapun saham perusahaan ini juga melemah sekitar 9,20% sejak awal tahun ini.
BLES
BLES, perusahaan batu bata ringan yang baru saja mencatatkan sahamnya di BEI satu bulan lalu, juga melaporkan kenaikan pendapatan yang minim, dari Rp576,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp580,65 miliar.
Laba bersih BLES juga terungkit tipis ke level Rp56,6 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp55,4 miliar. Dari lantai bursa, saham saham BLES saat ini masih tercatat di atas 15,85% dari harga penawaran umum perdananya, yaitu Rp183 per saham.
DEPO, RISE dan ZONE Laba Susut
Sementara itu, DEPO, RISE, dan ZONE, emiten di bawah Hermanto Tanoko, mencatatkan penurunan laba bersih meskipun pendapatan mereka mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
DEPO melaporkan pendapatan sebesar Rp1,30 triliun pada semester I-2024, naik 2,9% dari Rp1,27 triliun. Namun, laba bersih emiten jaringan supermarket bahan bangunan ini justru menyusut 3,15% menjadi Rp40 miliar dari level Rp41,3 miliar pada tahun lalu.
RISE mencatatkan pendapatan Rp140,92 miliar, meningkat dari Rp136,54 miliar. Namun, laba bersih emiten properti ini turun signifikan sebesar 39,79% menjadi Rp8,64 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu di angka Rp14,35 miliar.
Sementara itu, ZONE melaporkan pendapatan sebesar Rp405,02 miliar, naik dari Rp398,67 miliar. Meski demikian, laba bersih emiten retail pakaian ini mengalami penurunan tajam sebesar 65,54% menjadi Rp15,0 miliar dari raihan tahun lalu sebesar Rp43,53 miliar.