logo
<p>Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat hadir pada Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 September 2020. Raker tersebut membahas asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Core Banking System dan BI-FAST Bakal Hadir 2021

  • JAKARTA – Aplikasi core banking system (CBS) yang mengoneksikan sistem Bank Indonesia (BI) dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal dikembangkan pada 2021. Kesepakatan tersebut ditandatangani dalam forum Harmonisasi BI – Kemenkeu (Forhar 2020) hari ini, Senin, 7 Desember 2020. Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono mengatakan, CBS akan mendukung modernisasi pengelolaan perbedaharaan di Kemenkeu. “Dengan demikian, […]

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Aplikasi core banking system (CBS) yang mengoneksikan sistem Bank Indonesia (BI) dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal dikembangkan pada 2021.

Kesepakatan tersebut ditandatangani dalam forum Harmonisasi BI – Kemenkeu (Forhar 2020) hari ini, Senin, 7 Desember 2020.

Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono mengatakan, CBS akan mendukung modernisasi pengelolaan perbedaharaan di Kemenkeu.

“Dengan demikian, sinergi BI dan Kemenkeu akan lebih terbangun dalam melaksanakan tugas moneter dan fiskal,” ujarnya.

Selain itu, dalam agenda ini sekaligus dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Koordinasi Operasionalisasi Treasury Dealing Room (PKS TDR) di Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan.

Doni mengungkapkan, hal ini menjadi salah satu komitmen BI dalam mendukung upaya pengelolaan kelebihan kas pemerintah sejak 2015.

Selama ini, kata dia, koordinasi keduanya meliputi, pertukaran informasi, penyampaian perencanaan kas harian, serta rencana dan realisasi investasi.

Kemudian, Forhar 2020 juga menyepakati empat topik strategis lain untuk ditindaklanjuti pada tahun depan. Pertama, bidang market, pasar valas, pasar surat utang negara (SBN), termasuk infrastruktur pendukung.

Kedua, bidang pengelolaan kas, utang, dan hibah pemerintah. Ketiga, bidang sistem pembayaran, serta terakhir bidang data dan informasi.

Sebagai informasi, Forhas merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh BI dan Kemenkeu untuk membahas berbagai isu strategis di bidang fiskal dan moneter yang memerlukan kesepakatan dan tindak lanjut ke depan.

Kembangkan BI-Fast

Tak hanya CBS, tahun depan BI juga akan mengembangkan infrastruktur sistem pembayaran ritel. Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ini akan berperan penting dalam mempercepat digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional.

“Untuk reformasi infrastruktur sistem pembayaran ritel, kami sedang membangun BI-FAST untuk menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI),” kata Perry beberapa waktu lalu.

BI-FAST, kata dia, akan memfasilitasi transaksi pembayaran ritel menggunakan beragam instrumen secara real time). Sistem ini juga diperkuat dengan fitur keamanan dan penggunaan identitas digital.

Nantinya, setiap transaksi ritel digital dapat diselesaikan secara end-to-end, mulai dari QRIS di tingkat merchant maupun ke fintech dan digital banking.

“BI-FAST akan diimplementasikan pada tahun depan untuk transaksi transfer kredit, debet dan lainnya,” ujar Perry. (SKO)