Coret Proyek Turnkey, Waskita Karya Revisi Target Kontrak Baru Jadi Rp26 Triliun
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) merevisi target kontrak barunya menjadi Rp26 triliun dari yang sebelumnya Rp31,6 triliun. Target ini sendiri turun 4% dari capaian kontrak baru selama 2020.
Korporasi
JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) merevisi target kontrak barunya menjadi Rp26 triliun dari yang sebelumnya Rp31,6 triliun. Target ini sendiri turun 4% dari capaian kontrak baru selama 2020.
Perubahan dilakukan karena WSKT tidak melibatkan proyek putar kunci (turnkey) dalam targetnya, mengingat leverage WSKT yang tinggi serta keadaan perusahaan yang dalam proses restrukturasi pinjaman jangka pendek.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Meski begitu, profil kontrak FY20 mereka akan lebih kuat secara yoy (year-on-year/tahun ke tahun) karena pekerjaan tahun ini didominasi oleh proyek pemerintah sebesar 40%,” kata Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya dalam laporannya, dikutip Kamis, 18 Maret 2021.
Sistem turnkey project ini adalah pembayaran oleh developer atau pemilik proyek terhadap kontraktor sebagai pelaksana pada saat pekerjaan telah selesai seluruhnya atau pada saat proyek serah terima dari pelaksana ke pemilik. Jadi dengan sistem turnkey ini developer tidak memerlukan modal untuk membangun sesuai isi kontrak karena pembangunan dan pembiayaan proyek sepenuhnya menjadi tanggungjawab kontraktor.
Perlu diingat bahwa selama tahun 2020 kebanyakan proyek Waskita berasal dari sektor pengembangan bisnis yang membutuhkan modal kerja dan investasi lebih tinggi. Rinciannya adalah 46% pekerjaan tahun lalu berasal dari sektor pengembangan bisnis.
Selain itu, Waskita juga menargetkan penghasilan Rp10-11 triliun dengan rencananya mendivestasi 9 aset jalan tol di 2021. Tercatat, tiga aset sudah ada fase akhir, dua sudah di proses negosiasi, dan empat masih di fase diskusi awal dengan investor potensial.
WSKT memproyeksikan akan mendapat Rp6-7 triliun tunai dari transaksi ini sementara sisanya dilakukan dengan tukar saham. Mereka berharap dapat mengurangi total utang sebesar Rp17-18 triliun dengan skema ini.
Andrey juga memperhitungkan Waskita dapat menerima Rp1,3 triliun dari transaksi tol Batang-Semarang dan Kualanamu yang akan diselesaikan April tahun ini. Uang dari transaksi ini akan digunakan untuk modal kerja dalam proses restrukturasi perusahaan.
Untuk tahun 2021, Waskita mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp10 triliun. Perusahaan menargetkan tujuh jalan tol dapat diselesaikan tahun ini, yaitu Becakayu, Cimanggis-Cibitung seksi 2, Cibitung-Cilincing seksi 1-4, Ciawi-Sukabumi seksi 2, Cinere-Serpong seksi 1, Kapalbetung seksi 2A, dan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi seksi 1-4.