Corona Merebak, MICE Lesu
Industri

Corona Merebak, MICE Lesu

  • JAKARTA – Akibat virus corona, sejumlah acara industri meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) di Indonesia dibatalkan. Hal tersebut membuat industri MICE melesu. Perlu pengembangan jumlah acara dalam negeri untuk membangkitkan kembali gairahnya. Deputi Chair & Official Venue JIExpo Ralph Scheunemann mengatakan virus asal Tiongkok tersebut sangat berdampak terhadap industri MICE. “Sampai Mei kami mengalami […]

Industri

wahyudatun nisa

JAKARTA – Akibat virus corona, sejumlah acara industri meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) di Indonesia dibatalkan. Hal tersebut membuat industri MICE melesu. Perlu pengembangan jumlah acara dalam negeri untuk membangkitkan kembali gairahnya.

Deputi Chair & Official Venue JIExpo Ralph Scheunemann mengatakan virus asal Tiongkok tersebut sangat berdampak terhadap industri MICE. “Sampai Mei kami mengalami penundaan atau pembatalan hampir 50%,” katanya, Minggu (23/02).

Salah satu acara yang dipastikan batal adalah pameran Indonesia International Auto Parts (Inapa) yang rencananya akan digelar pada bulan Maret 2020. Sebab, hampir 80% pesertanya berasal dari China.

Selain itu, Ralph juga membeberkan acara lainnya yang mengalami penundaan, seperti pameran furnitur terbesar di Indonesia yakni International Furniture Expo (IFEX) 2020. Semula acara tersebut juga akan diselenggarakan pada Maret ini.

“Akibatnya, kemungkinan besar diakhir tahun ini kami akan merasakan penurunan pendapatan dari sewa sebesar 20%” katanya.

Tidak hanya itu, Ralph menyebut Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) juga ikut lesu terdampak corona. Selain itu sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, juga melaporkan adanya pembatalan pameran-pameran internasional.

Maka dari itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan industri MICE di Indonesia. Salah satunya dengan menggencarkan kegiatan MICE di dalam negeri.

“Jadi dalam jangka pendek, mungkin sampai Juni atau Agustus mendatang, kita upayakan kegiatan MICE di dalam negeri bisa jadi motor penggerak,” ujar Ketua Internastional Congress and Convention Association (ICCA) Raty Ning.

Raty menyebutkan ICCA berani melakukan gebrakan untuk menggairahkan kembali industri MICE tanah air dengan menggelar ICCA Indonesia Forum 2020.

“Oh iya, kalau kita bikin ini minggu depan, memang mayoritas peserta kita dari stakeholder dalam negeri, tapi kita juga undang speaker dari negara lain, mereka juga anggota ICCA. Jadi menurut saya ini impactnya positif, dan Indonesia terlihat serius, bukan hanya datang sebagi peserta tapi kita mulai lagi menggenjot industri MICE kita,” imbuhnya.

Upaya Pemerintah

Pemerintah juga tengah berupaya untuk menyegarkan kembali industri MICE tanah air serta industri lainnya yang terdampak virus corona.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani mengatakan pemerintah akan fokus terhadap pasar domestik. Pemerintah juga akan memberikan insentif kepada sektor pariwisata dan industri terkait lainnya.

“Kalau dari Kemenparekraf, kami bisa bantu melalui dukungan promosi. Selain itu, kita akan mendorong kementerian/lembaga untuk mengadakan kegiatan rapat atau pertemuan lainnya di destinasi terdampak agar jangan sampai terjadi banyak layoff (pemberhentian sementara) di sana,” jelas Rizki.

Pertemuan atau kegiatan yang diselenggarakan instansi pemerintah memang masih menjadi salah satu penggerak utama MICE di Indonesia. Sebab, kegiatan MICE yang digelar oleh asosiasi masih belum optimal.

Berdasarkan data ICCA, Indonesia secara global berada di peringkat ke-36 sebagai destinasi pertemuan asosiasi internasional dan peringkat ke-11 di Asia Pasifik. Adapun di Asia Tenggara, Indonesia di urutan ke-4 atau kalah dari Thailand, Singapura dan Malaysia.