<p>Awak media mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 &#8211; 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000. Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Corona Telah Seret 44 Negara ke Jurang Resesi

  • JAKARTA – Hampir semua negara kalang kabut menangani pandemi COVID-19 yang tidak hanya mengakibatkan krisis kesehatan, namun juga ekonomi. Salah satu dampak krisis ekonomi adalah kondisi di mana perekonomian suatu negara mengalami penurunan tajam selama dua kuartal berturut-turut atau biasa didefinisikan sebagai resesi. Kurang lebih satu semester menginfeksi dunia, virus corona berhasil membuat 44 negara […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Hampir semua negara kalang kabut menangani pandemi COVID-19 yang tidak hanya mengakibatkan krisis kesehatan, namun juga ekonomi.

Salah satu dampak krisis ekonomi adalah kondisi di mana perekonomian suatu negara mengalami penurunan tajam selama dua kuartal berturut-turut atau biasa didefinisikan sebagai resesi.

Kurang lebih satu semester menginfeksi dunia, virus corona berhasil membuat 44 negara masuk ke dalam jurang resesi. Berikut adalah rangkuman TrenAsia.com perihal penurunan ekonomi secara year on year (yoy).

  1. Afrika Selatan (0%)
  2. Albania (-3%)
  3. Angola (-2%)
  4. Arab Saudi (-1%)
  5. Argentina (-5%)
  6. Austria (-13%)
  7. Bahrain (-1%)
  8. Barbados (0%)
  9. Belanda (-9%)
  10. Belgia (-14%)
  11. Belize (-4%)
  12. Brasil (-11,4%)
  13. Ekuador (-1%)
  14. Filipina (-16%)
  15. Finlandia (-5%)
  16. Guyana Khatulistiwa (-6%)
  17. Hong Kong (-9%)
  18. Inggris (-22%)
  19. Iran (-10%)
  20. Italia (-17%)
  21. Jepang (-10%)
  22. Jerman (-12%)
  23. Kanada (-13%)
  24. Latvia (-10%)
  25. Lebanon (-5%)
  26. Lebanon (-5%)
  27. Lituania (-4%)
  28. Makau (-68%)
  29. Meksiko (-19%)
  30. Mongolia (-10%)
  31. Palestina (-3%)
  32. Peru (-30%)
  33. Portugal (-16%)
  34. Republik Ceska (-11%)
  35. Singapura (-13%)
  36. Slowakia (-12%)
  37. Spanyol (-22%)
  38. Sudan (-2%)
  39. Swiss (-9%)
  40. Thailand (-12%)
  41. Tunisia (-22%)
  42. Ukraina (-11%)
  43. Venezuela (-27%)
  44. Yunani (-15,2%)

Sementara itu, Indonesia makin waswas resesi atau tidak. Bagaimana tidak, meskipun sinyal pemulihan mulai terlihat, tapi Indonesia kadung kontraksi 5,32% pada kuartal sebelumnya.

Alhasil, para ekonom menilai situasinya agak sulit bagi Indonesia untuk loncat ke level positif. Pasalnya, sinyal pemulihan tidak sedrastis dengan penunan, sehingga, yang bisa dilakukan saat ini adalah meredam anjloknya resesi ke level yang lebih dalam.

“Kondisi ini tidak hanya dialami oleh Indonesia, tapi negara lain juga mengalami ekonomi negatif. Sehingga resesi tidak bisa terhindarkan, masyarakat harus siap-siap,” kata Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti pada TrenAsia.com, Rabu, 2 September 2020.