COVID-19 dan PSAK 73 Hantam Peritel MAP, Laba Bersih Anjlok 83,63%
JAKARTA – Satu per satu emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai menampakkan dampak pandemi COVID-19 terhadap kinerja keuangannya. Kali ini melanda peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) atau MAP. Meski mencatat peningkatan pendapatan bersih 0,64% dari Rp4,68 triliun menjadi Rp4,71 triliun, laba bersih MAP anjlok 83,63%. Nilainya jadi Rp27,3 miliar dari periode sama 2019 […]
Industri
JAKARTA – Satu per satu emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai menampakkan dampak pandemi COVID-19 terhadap kinerja keuangannya. Kali ini melanda peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) atau MAP.
Meski mencatat peningkatan pendapatan bersih 0,64% dari Rp4,68 triliun menjadi Rp4,71 triliun, laba bersih MAP anjlok 83,63%. Nilainya jadi Rp27,3 miliar dari periode sama 2019 Rp166,68 miliar.
VP Investor Relations & Coporate Communication MAP Ratih D. Gianda mengungkapkan, penurunan laba bersih ini juga terkait penerapan PSAK 73. Atas penerapan standar akuntasi terbaru itu, Ratih menyebut, laba bersih perseroan mengalami pengurangan Rp30 miliar.
“Jadi seharusnya Rp57,3 miliar. Dengan menerapkan metode retrospektif yang telah dimodifikasi, perseroan tidak akan melakukan pengungkapan kembali pada pembukuan kinerja 2019,” tutur Ratih, Selasa, 30 Juni 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Meski kinerja keuangan turun, Ratih menegaskan, perseroan memprioritaskan kecepatan dan respons dalam memastikan pelanggan untuk selalu mendapatkan akses terhadap produk dan merek MAP.
Fokus utama MAP saat ini adalah meningkatkan penjualan melalui omni channel, melakukan penghematan melalui sejumlah efisiensi biaya, serta berkomunikasi secara intensif dengan para pemilik merek dan vendor.
“Kami juga telah melakukan investasi dalam meningkatkan kemampuan online, mobile dan media sosial perusahaan,” jelasnya.
Penuhi Permintaan
Seiring dengan anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah (work from home), MAP menghadirkan DIGIMAP untuk memenuhi permintaan produk komputer, telepon genggam, dan aksesoris perlengkapan pelanggannya.
Sementara dari sisi penjualan gerai, Ratih menyebut, MAP melayani para pelanggannya melalui jasa pengiriman online. “Atau jasa antar sesuai dengan prosedur standar operasional yang berlaku,” imbuh Ratih.
Beberapa gerai MAP yang melayani pengiriman online antara lain Starbucks, Pizza Marzano, Genki Sushi, PAUL Bakery, Burger King dan Domino’s Pizza.
Ratih juga memaparkan, MAP memperkenalkan program chat and buy. Program ini memungkinkan pelanggan perseroan berbelanja melalui aplikasi Whatsapp.
“Kami juga menambah jalinan mitra dengan marketplace dan perusahaan teknologi finansial serta bekerja sama dengan influencer digital untuk meningkatkan penjualan dan interaksi dengan publik,” kata Ratih.
Ke depan, MAP juga akan memanfaatkan kekuatan atas lebih dari 3,1 juta anggota MAPCLUB. Melalui semua inisiatif tersebut, Ratih memaparkan, penjualan digital MAP naik lebih dari 100% hingga Maret 2020.
Menutup perdagangan hari ini, saham MAP dengan kode MAPI stagnan pada level Rp780. Dengan catatan ini, saham MAPI sudah turun 26,07% dari posisi akhir 2019 Rp1.055.