<p>Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kemeja putih) mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (batik cokelat), saat konferesi pers usai melepas secara simbolis pengiriman tabung oksigen ke India di Cikande, Banten, Senin, 10 Mei 2021 / Dok. Kemenperin</p>
Dunia

COVID-19 di India Mengkhawatirkan, Indonesia Kirim Bantuan Ribuan Tabung Oksigen

  • Kasus COVID-19 di India yang menelan ribuan korban jiwa membuat Indonesia bersimpati dengan mengirimkan bantuan 3.500 tabung oksigen.

Dunia

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Kasus COVID-19 di India yang menelan ribuan korban jiwa membuat Indonesia bersimpati dengan mengirimkan bantuan 3.500 tabung oksigen.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah menggandeng asosiasi dan pelaku industri untuk turut membantu India dalam memenuhi kebutuhan tabung oksigen guna perawatan pasien COVID-19. Kontribusi ini diharapkan meringankan dampak pandemi COVID-19 yang sedang melanda di India.

“Saat ini, India mengalami gelombang kedua pandemi COVID-19 yang dampaknya lebih parah dibanding pandemi gelombang pertama,” kata Agus Gumiwang pada acara Pelepasan Bantuan Tabung Oksigen ke India yang dilaksanakan di PT Samator Gas, Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, dikutip laman resmi Kemenperin.go.id, Senin, 10 Mei 2021.

Menperin menyebutkan, berdasarkan data yang diterimanya, setiap harinya jumlah penduduk India yang terinfeksi COVID-19 mencapai sekitar 400.000 orang, dengan tingkat kematian per hari sebanyak 3.900 orang. “Salah satu yang sedang dibutuhkan oleh India adalah gas oksigen untuk perawatan pasien COVID-19,” terangnya.

Oleh karena itu, Kemenperin bersama asosiasi dan pelaku industri menginisasi pengiriman bantuan berupa tabung oksigen ke India sebanyak 1.400 unit pada tahap pertama dari total 3.500 unit yang akan dikirim.

Pada tahap pertama ini, bantuan berasal dari inisiatif industri gas oksigen serta industri petrokimia dan industri tekstil yang berasal dari India. Sedangkan untuk tahap selanjutnya, pembiayaan bantuan tersebut dari APBN.

“Tahap pertama ini sebanyak 1.400 tabung oksigen dengan kapasitas 6 meter kubik (setara 40 liter) yang akan dikirim dalam lima kontainer,” ungkapnya.

Pendonor
Pasien-pasien COVID-19 di India kekurangan oksigen / Reuters

Adapun rincian daftar partisipasi industri dalam pengiriman bantuan tahap pertama adalah sebagai berikut:

  • Asosiasi Gas Industri Indonesia: Koordinasi pengadaan tabung dan isi Oksigen untuk 3.500 tabung;
  • PT Samator: Koordinasi pengadaan tabung dan isi Oksigen untuk 3.500 tabung;
  • PT Indorama Ventures Indonesia: Pembiayaan 280 tabung dan pengiriman 1 kontainer;
  • PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR): Pembiayaan 280 tabung dan pengiriman 1 kontainer;
  • PT Asia Pacific Fibers Tbk.: Pembiayaan 280 tabung dan pengiriman 1 kontainer;
  • PT Indo Bharat Rayon (Aditya Birla Group) dan PT Mutu Gading Tekstil: Pembiayaan 280 tabung dan pengiriman 1 kontainer; dan pembiayaan 280 tabung dan pengiriman 1 kontainer oleh Asosiasi Industri Karpet dan Sajadah.

Menurut Agus, selama ini India merupakan salah satu negara mitra strategis bagi Indonesia baik dalam hal diplomatik maupun kerja sama ekonomi khususnya di sektor perindustrian dan perdagangan.

“Sudah sewajarnya jika kita turut membantu saudara-saudara kita di India yang sedang mengalami kesulitan,” tuturnya.

Agus menambahkan, Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih atas inisiatif dan partisipasi pihak-pihak yang telah membantu terselenggaranya bantuan ini, terutama kepada asosiasi dan pelaku industri. Ini merupakan wujud nyata dari sinergi antara pemerintah dengan pelaku industri.

“Kita mendoakan agar keadaan di sana cepat kembali terkendali. Dan untuk kita, mari kita ambil hikmah dan pelajaran dari musibah yang menimpa India agar kita tidak lengah dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bantuan kepada India ini menjadi simbol persahabatan kedua negara.

“Kita perlu saling membantu dalam periode sulit, terutama karena India merupakan mitra strategis perdagangan bagi Indonesia,” ujar Airlangga.

Ia menambahkan, hal ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita, sehingga pemerintah mengambil kebijakan peniadaan mudik untuk menekan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia.

Menurut dia, bantuan tabung berisi oksigen ke India tidak akan mengganggu pasokan oksigen di dalam negeri, karena produksi gas oksigen RI yang melimpah.

“Ini sudah mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri, jadi tidak akan mengganggu pasokan oksigen nasional,” ujar Airlangga. (SKO)