<p>Saat ini, karyawan BRI Group  secara keseluruhan berjumlah lebih dari 134.000 orang, di mana mayoritas atau sebanyak 78% didominasi oleh generasi milenial, 16% oleh Gen X, 5% oleh Gen Z, dan 1% oleh Boomers. / BRI</p>
Industri

COVID-19 Paksa Himbara Revisi Target Pertumbuhan Penyaluran Kredit

  • JAKARTA – Pandemi COVID-19 membuat sejumlah bank merevisi pertumbuhan penyaluran kredit tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh para debitur maupun calon nasabah yang terkena dampak khususnya pada kondisi ekonomi atau finansial mereka. Keempat bank yang tergabung di himpunan bank milik negara (Himbara) mengaku menyesuaikan target pertumbuhan kredit tahun ini di level single digit. PT Bank […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Pandemi COVID-19 membuat sejumlah bank merevisi pertumbuhan penyaluran kredit tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh para debitur maupun calon nasabah yang terkena dampak khususnya pada kondisi ekonomi atau finansial mereka.

Keempat bank yang tergabung di himpunan bank milik negara (Himbara) mengaku menyesuaikan target pertumbuhan kredit tahun ini di level single digit.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI menarget penyaluran kredit di angka 2%-4% year-on-year (yoy) untuk tahun 2020.

“Kami memproyeksikan pertumbuhan kredit selektif 2 sampai 4 persen,” ungkap Direktur Keuangan BNI Sigit Prastowo di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, penyaluran kredit harus dilakukan dengan hati-hati mengingat saat ini kondisi masih sulit di tengah pandemi.

Adapun realisasi penyaluran kredit BNI pada enam bulan pertama tahun ini tumbuh sebesar 5% (yoy). Kredit BNI naik dari Rp549,23 triliun menjadi Rp576,78 triliun atau sudah menyalurkan kredit sebesar Rp27,5 triliun.

Pertumbuhan kredit dikontribusi oleh kredit korporasi swasta yang tumbuh 12,6% dari Rp174,3 triliun pada semester pertama 2019 menjadi Rp196,32 triliun pada semester pertama 2020. Kemudian kredit korporasi BUMN yang tumbuh 6,1% dari Rp111,04 triliun pada semester I-2019 menjadi Rp117,8 triliun pada semester I-2020. Selain itu kredit segmen kecil dan konsumer juga menunjukkan pertumbuhan, masing-masing sebesar 3,4% dan 3,9%.

Lebih besar di atas BNI, target pertumbuhan penyaluran kredit PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN dipatok sebesar 4%-5% yoy tahun 2020.

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengaku optimistis penyaluran kredit pada paruh kedua tahun ini lebih ekspansif. Menurutnya, perseroan akan optimis dalam menyalurkan kredit ditopang oleh penempatan dana pemerintah sebesar Rp5 triliun dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Ia meyakini perseroan mampu mencapai target penyaluran kredit sebesar Rp15 triliun dari penempatan dana pemerintah pada September 2020.

Meskipun demikian, penyaluran kredit BTN per Juni 2020 mengalami penurunan menjadi Rp227,9 triliun, merosot 1,8% dibandingkan akhir tahun lalu Rp232,2 triliun.

Senada dengan BTN, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso juga merevisi target pertumbuhan penyaluran kredit di angka 4%-5% untuk 2020.

“Pada masa pandemi, supaya lebih realistis maka perseroan harus merevisi target pertumbuhan penyaluran kredit yang awalnya double digit 10 sampai 11 persen menjadi single digit empat sampai lima persen,” ungkapnya.

Hingga akhir Juni 2020, tercatat BRI telah menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp922,97 triliun atau tumbuh 5,23% (yoy). Pencapaian tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri perbankan pada Juni 2020 sebesar 1,49% (yoy). Dari total pinjaman tersebut, sebesar 78,58% di antaranya atau senilai Rp725,27 triliun disalurkan ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Terakhir, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau Bank Mandiri juga memproyeksikan pertumbuhan kredit di angka single digit. Meski tidak disebutkan secara pasti berapa angkanya, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menegaskan pertumbuhan kredit tetap di level yang sehat.

“Sampai akhir tahun, kami memproyeksikan pertumbuhan kredit pada single digit, tetapi tetap sehat. Hal ini mempertimbangkan kondisi recovery ekonomi sepanjang semester dua pada tahun 2020 ini,” ujar Siddik pada paparan kinerja Bank Mandiri secara virtual di Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2020 lalu.
Pada semester I 2020, penyaluran kredit Bank Mandiri masih tumbuh meski di tengah pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dari laju penyaluran kredit konsolidasi yang meningkat 4,38% secara year-on-year (yoy)  menjadi Rp871,7 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Dari capaian tersebut secara bank only, laju penyaluran kredit produktif perseroan mencapai 4,23% (yoy) menjadi Rp585,3 triliun. Adapun rinciannya, terdiri atas kredit modal kerja Rp306,4 triliun dan kredit investasi Rp279,0 triliun. Di sisi lain, kredit konsumsi juga tumbuh 3,56% (yoy) menjadi Rp169,5 triliun.