Industri

Covid-19 Percepat Perubahan Tren Perilaku Konsumen Indonesia

  • JAKARTA – Survei yang dilakukan DBS Group Research menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap perubahan tren perilaku konsumen di Indonesia. Pandemi Covid-19 juga berdampak pada cara perusahaan-perusahaan di sektor konsumer beradaptasi. Covid-19 berdampak pada PDB Indonesia yang diperkirakan mengalami kontraksi paling tidak sebesar 1% pada 2020 dari perkiraan pertumbuhan sebelumnya sebesar 5%. […]

Industri
Gloria Natalia Dolorosa

Gloria Natalia Dolorosa

Author

JAKARTA – Survei yang dilakukan DBS Group Research menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap perubahan tren perilaku konsumen di Indonesia.

Pandemi Covid-19 juga berdampak pada cara perusahaan-perusahaan di sektor konsumer beradaptasi. Covid-19 berdampak pada PDB Indonesia yang diperkirakan mengalami kontraksi paling tidak sebesar 1% pada 2020 dari perkiraan pertumbuhan sebelumnya sebesar 5%.

Untuk memastikan dampak pandemi dan lockdown terhadap perilaku konsumen, DBS Group Research menggelar survei untuk mengetahui perubahan perilaku dan kebiasaan berbelanja konsumen serta cara perusahaan FMCG merespons dan beradaptasi.

Berdasarkan siaran pers pada Selasa, 6 Oktober 2020, DBS Group Research merangkum hasil survei dengan menggunakan akronim 3HATS (Health, Home-ward focused, Home-cook, Accelerated e-commerce, and Traditional grocery no more).

Atau, Kesehatan, Fokus pada rumah, Masakan rumahan, Percepatan e-commerce, dan Berhenti membeli kebutuhan sehari-hari di toko tradisional.

Selain itu, mengingat ketidakpastian, tampaknya para responden berhati-hati dengan pandangan mereka tentang masa depan. Responden juga mengalokasikan lebih banyak pendapatan mereka ke tabungan dan investasi, setidaknya untuk 3-6 bulan ke depan, ketimbang menghabiskan uang untuk belanja barang dan kegiatan yang tidak perlu.

Karena pandemi Covid-19, DBS Group Research mempertahankan ekspektasi jangka panjangnya, yaitu pengeluaran untuk makanan akan menurun, dengan perkiraan perubahan antara 2020-2022.

Sebagai persentase dari total keranjang konsumsi, kini DBS Group Research memproyeksikan makanan menjadi lebih tinggi, sebesar 50,1%, pada 2020 (vs 49% sebelumnya) dan secara bertahap menurun seiring dengan pemulihan ekonomi pada 2021-2022.

DBS Group Research juga menggelar wawancara dengan beberapa perusahaan FMCG untuk membahas dampak pandemi, bagaimana mereka beradaptasi, dan pandangan mereka terhadap prospeknya.

Perusahaan-perusahaan tersebut tampaknya masih mampu mengatasi keadaan dengan baik, meskipun menilai ada ketidakpastian tentang apa yang akan dihadapi pada masa depan.

Mereka juga menilai adanya kebutuhan untuk fokus ke diversifikasi, baik produk, geografi, dan saluran penjualan.