<p>Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih menginspeksi loading pupuk urea non subsidi ke kapal untuk tujuan ekspor melalui dermaga. / Petrokimia-gresik.com</p>
Industri

COVID-19, Petrokimia Gresik Ekspor Ribuan Ton Pupuk ke India dan Meksiko

  • Anak usaha Holding PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Petrokimia Gresik mengekspor 203.000 ton pupuk ke India dan Meksiko di tengah merebaknya wabah virus corona (COVID-19).

Industri
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

Anak usaha Holding PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Petrokimia Gresik mengekspor 203.000 ton pupuk ke India dan Meksiko di tengah merebaknya wabah virus corona (COVID-19).

Perusahaan pupuk pelat merah itu akan mengekspor selama 10 bulan ke depan, yang terdiri dari 125.000 ton pupuk NPS dan 78.000 ton pupuk urea.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menjelaskan sebanyak 125.000 ton pupuk NPS dan 45.000 ton pupuk urea akan diekspor ke India, sedangkan 33.000 ton ke Meksiko untuk pertama kalinya dalam sejarah.

“Sebelumnya, kami lebih banyak bermain di pasar regional Asia seperti India, Filipina, dan Sri Lanka,” ujar Rahmad dalam keterangan resmi di Gresik, Jawa Timur, Kamis, 2 Maret 2020.

Rahmad mengungkapkan pandemi COVID-19 yang melanda dunia saat ini sangat berdampak terhadap perdagangan dan ekonomi global. Sebaliknya, hal ini justru menjadi peluang kinerja penjualan ekspor pupuk Petrokimia Gresik.

“Karena demand dari berbagai negara tetap tinggi, namun supply-nya berkurang karena negara-negara pemasok pupuk seperti China menghentikan ekspor akibat pandemi COVID-19,” ujar Rahmad.

Dia optimistis sepanjang tahun ini, Petrokimia Gresik bakal mencetak rekor penjualan ekspor. Perusahaan menargetkan ekspor pupuk komersil ZK, NPK, NPS, dan urea sebanyak 435.000 ton. Target ini meningkat 10% dari catatan kinerja ekspor tertinggi Petrokimia Gresik 2019, yakni sebanyak 392.000 ton.

Lebih lanjut, Rahmad menegaskan, terkait pengiriman pupuk ekspor yang melibatkan banyak awak kapal asing, Petrokimia Gresik menjalankan protokol pencegahan COVID-19, termasuk di seluruh pelabuhan Petrokimia Gresik.

“Kami telah melakukan berbagai upaya pencegahan penularan COVID-19 dan dapat kami pastikan wabah ini tidak berpengaruh pada proses produksi, serta distribusi pupuk bersubsidi maupun penjualan pupuk komersial,” katanya.

Ekspor pupuk ini, kata Rahmad, tidak akan mengganggu pasokan pupuk bersubsidi nasional. Dari 7,9 juta ton alokasi pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik menyalurkan 4,1 juta ton.

Kapasitas produksi pabrik Petrokimia Gresik saat ini mencapai 8,9 juta ton per tahun, terdiri dari 3,9 juta ton produk non pupuk, dan 5 juta ton produk pupuk. Ditambah 1,5 juta ton pupuk organik yang diproduksi melalui Mitra Produksi Petroganik di berbagai daerah. (SKO)