logo
Ilustrasi minyak kelapa sawit
Industri

CPO Laris Manis di Trade Expo, Sumbang 31,79 Persen dari US$1,3 Miliar

  • Kementerian Perdagangan mencatat, minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) menjadi produk terlaris senilai US$378,40 juta atau 31,79% dari total transaksi dalam ajang Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020.

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Kementerian Perdagangan mencatat, minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) menjadi produk terlaris senilai US$378,40 juta atau 31,79% dari total transaksi dalam ajang Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020.

Produk laris lainnya adalah kertas dan produk kertas, makanan dan minuman (mamin), dan produk kopi. Dari total transaksi senilai, US$1,3 miliar, kertas dan produk kertas meraup US$252,30 juta (21,20%), mamin dalam kemasan US$189,30 juta (15,90%), produk kopi US$78,14 juta (6,56%).

“Pada TEI 2020 ini, minyak kelapa sawit menjadi produk unggulan Indonesia yang menempati posisi pertama perolehan transaksi produk,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Kasan dalam siaran pers, Senin, 4 Januari 2021.

Hingga 16 Desember pukul 13.00 WIB, Kemendag membukukan transaksi senilai US$1,3 miliar. Nilai tersebut terdiri dari transaksi produk dan jasa sejumlah US$1,2 miliar dan transaksi investasi sebanyak US$110 juta.

Adapun, total transaksi barang dan jasa meliputi perdagangan barang US$1,16 miliar dan perdagangan jasa US$27,22 juta. Sedangkan transaksi investasi mencapai US$110 juta.

Transaksi ini meliputi investasi Jepang di bidang palm oil mill effluents (POME) senilai US$100 juta dan investasi Mesir di bidang pabrik joint venture sebesar US$10 juta.

Tiga negara dengan nilai transaksi terbesar selama TEI 2020 yaitu China sebesar US$505,01 juta (42,43%), Jepang US$224,20 juta (18,84%), dan Mesir US$147,20 juta (12,37%).

Dalam gelaran sepanjang 10-16 November 2020, terdapat partisipan yakni 690 pelaku usaha dan 7.459 pembeli. Jumlah tersebut meliputi 3.352 pembeli dari 127 negara mitra dagang dan 4.107 pembeli lokal.

“Mengingat kesuksesan tahun ini, besar harapan kami TEI ke-36 dapat dilaksanakan secara hybrid. Penyelenggaraan TEI secara hybrid dilakukan untuk menggarap pasar yang lebih luas,” ujar Kasan. (SKO)