Credit Suisse Tunda Penyampaian Laporan Tahunan, Ada Apa?

ZURICH - Perusahaan perbankan dan jasa keuangan Credit Suisse dilaporkan menunda penyampaian laporan tahunannya pada Kamis, 9 Maret 2023 waktu setempat.

Hal ini dilakukan setelah mendapat pertanyaan dari pengawas keuangan AS yang memicu kekhawatiran investor tentang kesehatannya secara keseluruhan.

Mengutip Insider Kamis, 9 Maret 2023, penundaan ini kian membuat investor khawatir akan kesehatan keuangan Credit Suisse secara keseluruhan.

Pada hari yang sama, Bank yang asal Swiss itu mengatakan, regulator keuangan AS atau Securities and Exchange Commission (SEC) telah menghubungi perusahaan untuk meminta informasi lebih lanjut tentang laporan arus kas yang diberikannya pada 2019 dan 2020.

"Manajemen percaya, adalah bijaksana untuk menunda sebentar publikasi akunnya untuk lebih memahami komentar yang diterima," ujar juru bicara Credit Suisse sebagaimana dikutip TrenAsia.com.

Rugi Dua Tahun Berturut-turut

Sebagaimana diketahui, laporan keuangan Credit Suisse 2022 yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan kerugian tahunan untuk tahun kedua berturut-turut.

Tahun ini, bank tersebut membukukan kerugian tahunan terbesar sejak krisis keuangan 2008 bulan lalu. Hal ini membuat pemegang saham nomor 1 di perusahaan kala itu, Harris Associates akhirnya hengkang.

Pelu diketahui, angka ADR atau penyelesaian konflik Credit Suisse terpantau anjlok 61% selama setahun terakhir. Rencana restrukturisasi yang diumumkan pada 27 Oktober juga gagal meyakinkan pasar akan ketahanan bank.

Tak Bahas Kerugian

Menanggapi panggilan SEC, Credit Suisse menyatakan bahwa hal tersebut berkaitan dengan akuntansi yang diidentifikasi pada tahun 2021. Laporan tersebut menunjukkan bahwa SEC mengecilkan bagian dari laporan neraca dan laporan arus kas.

"Kami umumnya tidak fokus pada laporan arus kas, jumlahnya relatif kecil dan penyajian kembali sebelumnya diungkapkan. Namun, pertanyaan sehubungan dengan akuntansi, terutama dari SEC, negatif, terutama karena siaran pers Credit Suisse menunjukkan pertanyaan SEC sehubungan dengan kontrol terkait revisi," kata analis bank, Anke Reingen.