<p>Gerai Alfamidi / Alfamidiku.com</p>
Korporasi

Cuan Alfamidi (MIDI) di Semester I-2024 Nyaris Tumbuh Dua Digit

  • Selaras dengan kenaikan laba bersih, pendapatan Alfamidi di paruh pertama tahun ini nyaris tumbuh dua digit, di mana perseroan berhasil meraup penjualan bersih senilai Rp9,78 triliun.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten minimarket PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), atau Alfamidi, mencatatkan berhasil kinerja keuangan yang impresif sepanjang semester I-2024, dengan pendapatan atau cuan yang nyaris tumbuh dua digit. 

Berdasarkan laporan keuangan interim yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 26 Juli 2024, emiten bersandi MIDI sukses mencatatkan laba bersih komprehensif periode berjalan sebesar Rp300,40 miliar di semester I-2024, tumbuh 14,19% year on year (yoy) dari Rp260,10 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

Selaras dengan kenaikan laba bersih, pendapatan anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) di paruh pertama tahun ini nyaris tumbuh dua digit, di mana berhasil meraup penjualan bersih Rp9,78 triliun. Angka ini naik 13,13% secara yoy dari Rp8,65 triliun pada periode yang tahun sebelumnya. 

Jika dirinci, penjualan bersih Alfamidi pada semester I-2024 paling besar disumbangkan oleh segmen makanan yang mencapai Rp5,99 triliun, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,31 triliun. 

Selanjutnya, segmen non-makanan tercatat naik ke Rp2,44 triliun dibandingkan semester I-2023 yang berada di Rp2,14 triliun. Sementara itu, segmen makanan segar juga melenting ke Rp1,34 triliun dari Rp1,18 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, beban pokok pendapatan Alfamidi tercatat naik menjadi Rp7,18 triliun dari Rp6,40 triliun di semester I-2023. Alhasil, laba kotor yang dicatatkan naik menjadi Rp2,59 triliun dari Rp2,43 triliun. 

Setelah memperhitungkan pendapatan keuangan sebesar Rp2,11 miliar serta dikurangi biaya keuangan sebesar Rp25,49 miliar, perseroan membukukan EBITDA atau laba sebelum pajak sebesar Rp401,63 miliar, meningkat dari Rp327,12 miliar di semester I-2023.

Sementara laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan tercatat naik menjadi Rp9,71 dari posisi Rp8,99 per saham pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dari sisi neraca, terlihat kenaikan total aset menjadi Rp8,05 triliun di semester I-2024 dari posisi enam bulan sebelumnya atau per 31 Desember 2023 sebesar Rp7,78 triliun. Rinciannya, adalah aset lancar sebesar Rp3,2 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp4.81 triliun. 

Sementara total liabilitas mengalami kenaikan tipis menjadi Rp3,93 triliun per Juni 2024 dari posisi Rp3,87 triliun per 31 Desember 2023. Yang terbagi dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,38 triliun dan Rp550 miliar liabilitas jangka panjang. Alhasil, ekuitas MIDI pada akhir Juni tahun ini melonjak ke level Rp4,12 triliun. 

Sebelumnya, analis Bahana Sekuritas, Christine Natasya, menyatakan bahwa MIDI berhasil mencatatkan pertumbuhan same store sales growth (SSSG) yang solid sebesar 9,64% yoy pada semester I-2024. Angka melampaui target pertumbuhan yang telah ditetapkan sebesar 6% secara tahunan. 

Berbagai faktor tersebut, Christine mempertahankan rating buy pada MIDI dengan target harga 12 bulan sebesar Rp520 per saham, yang didasarkan pada rasio price-to-earnings (PE) yang tetap sebesar 27 kali pada EPS 2024E.

Dari lantai bursa, pada perdagangan Kamis, 26 Juli 2024, saham MIDI ditutup di level Rp408 per saham. Selama satu minggu terakhir perdagangan saham emiten minamarket tampak masih melesat sebesar 0,98%.