Korporasi

Cuan Banyak, PTBA Bakal Sulap Lahan Bekas Tambang Jadi Objek Wisata

  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membangun Botanical Garden seluas 17 hektar untuk meningkatkan nilai tambah pada lahan pasca tambang. Dengan adanya pembangunan ini diharapkan dapat mendukung perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata.
Korporasi
Desi Kurnia Damayanti

Desi Kurnia Damayanti

Author

JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membangun Botanical Garden atau kebun raya seluas 17 hektare untuk meningkatkan nilai tambah pada lahan pasca tambang. Pembangunan kebun raya ini ini diharapkan dapat mendukung perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan bahwa kebun raya nantinya akan menjadi salah satu destinasi wisata dari lahan bekas tambang. Di dalamnya akan ditanamai berbagai jenis tanaman nusantara yang berasal dari seluruh Indonesia yang terdiri dari beberapa daerah mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Jawa dan Bali, Maluku, Sunda Kecil.

"Botanical Garden nantinya akan menjadi salah satu destinasi wisata dari lahan bekas tambang yang memberikan nilai tambah. Ini sejalan dengan Noble Purpose MIND ID dan bukti konkret dari kami bahwa PTBA bukan sekadar menambang," kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 13 Juni 2022.

Agar dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata, Botanical Garden akan dilengkapi dengan berbagai infrastruktur penunjuang seperti gerbang dan area ticketing, kantor pengelola, tempat parkir, bangunan edukasi, food court, tempat berkemah, cottage, mushola, toilet umum dan lainnya yang saat ini sedang dalam proses tender.

Pada tahun 2021, PTBA mencatat rekor perolehan laba bersih terbesar sepanjang sejarah perseroan senilai Rp 7,91 triliun. Keuntungan tersebut naik 231% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 2,39 triliun. Melesatnya keuntungan PTBA didorong oleh kenaikan harga batu bara dan peningkatan produksi batu bara. 

Selama tahun 2021, harga batu bara indeks Newcastle berkisar USD 137,28 per ton dan indeks harga rata-rata batu bara thermal Indonesia (Indonesia Coal Index/ICI) sebesar  USD 95,05 per ton.  Sementara produksi batu bara PTBA naik 21% menjadi Rp 30,04 juta ton. Dimana volume angkutan batubara juga tumbuh 7% menjadi 25,42 juta ton.