logo
Prajogo Pangestu Bos Barito Pacific
Korporasi

CUAN Melonjak, TPIA Merana: Rekap Kinerja Emiten Prajogo Pangestu di 2024

  • Dinamika bisnis lima emiten milik Prajogo Pangestu di 2024 mencerminkan tantangan dan peluang besar. CUAN dan BRPT mencatat lonjakan laba, sementara TPIA dan PTRO menghadapi tekanan.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten-emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu menghadapi tahun penuh dinamika pada 2024. Dari lonjakan laba hingga kerugian yang membengkak, kinerja keuangan lima perusahaan ini mencerminkan tantangan serta peluang yang terus berubah dalam dunia bisnis.

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatatkan pertumbuhan laba luar biasa, mencerminkan efektivitas strategi bisnisnya di tengah tantangan industri. Sebaliknya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) justru mengalami peningkatan kerugian yang menandakan tekanan besar terhadap operasionalnya.

Untuk memberikan gambaran lebih lengkap, TrenAsia.com merangkum performa keuangan dari lima emiten utama milik Prajogo Pangestu: CUAN, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), TPIA, dan PT Petrosea Tbk (PTRO).

1. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

CUAN, yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, menutup tahun 2024 dengan kinerja gemilang, mencatatkan laba bersih US$160,78 juta, melesat 929,28% dari tahun sebelumnya yang hanya US$15,62 juta. 

Kenaikan laba bersih CUAN ini dipicu oleh pendapatan perusahaan juga melonjak drastis menjadi US$801,72 juta, naik 718,56%. Keberhasilan ini mencerminkan strategi bisnis yang solid serta penguatan integrasi di sektor pertambangan dan mineral.

2. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

Sementara itu, BREN, yang fokus pada energi terbarukan, membukukan laba bersih US$122 juta, tumbuh 12,03% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$107,42 juta. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan EBITDA yang mencapai US$515 juta dengan marjin mengesankan sebesar 86,3%. 

Meskipun sempat terdampak pemeliharaan tak terencana di segmen panas bumi, kontribusi stabil dari energi angin membantu perseroan menjaga pertumbuhan pendapatan konsolidasi yang mencapai US$597 juta.

3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

Setali tiga uang, BRPT, konglomerasi yang beroperasi di sektor petrokimia, energi, dan infrastruktur, juga sukses mencatatkan kenaikan laba bersih. Perusahaan membukukan laba bersih US$56,48 juta, meningkat 116,28% dari US$26,11 juta pada 2023.

Meski pendapatan turun 13,53% menjadi US$2,38 miliar, BRPT tetap mampu menjaga rasio utang bersih terhadap ekuitas di angka 0,72 kali. Ini mencerminkan pengelolaan modal yang bijak di tengah tantangan pasar.

4. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)

Berbeda dengan emiten sebelumnya, TPIA, yang bergerak di industri petrokimia, harus menghadapi peningkatan kerugian bersih pada 2024 yang mencapai US$69,16 juta. Pendapatannya juga turun 17,34% year-on-year menjadi US$1,78 miliar. 

Kondisi ini tertekan oleh gangguan pasokan dan permintaan serta pemeliharaan fasilitas yang terjadwal. Meski demikian, TPIA tetap memiliki likuiditas kuat dengan cadangan dana sebesar US$2,4 miliar yang terdiri dari kas, setara kas, dan marketable securities.

5. PT Petrosea Tbk (PTRO)

Senasib dengan TPIA, emiten bersandikan PTRO juga mengalami penurunan laba bersih. Perusahaan yang bergerak di sektor jasa pertambangan dan infrastruktur, membukukan laba bersih US$9,95 juta, turun 19,95% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$12,43 juta. 

Pendapatan perusahaan sebenarnya meningkat 19,59% menjadi US$690,81 juta, namun kenaikan beban usaha yang lebih besar dari pertumbuhan pendapatan menyebabkan laba sebelum pajak anjlok 50,99%. Meski demikian, posisi kas dan setara kas PTRO meningkat 57,46%, menunjukkan likuiditas yang tetap terjaga.

Secara keseluruhan, kinerja lima emiten milik Prajogo Pangestu pada 2024 menunjukkan dinamika beragam, dengan CUAN dan BRPT mencatat lonjakan laba, sementara TPIA dan PTRO mengalami tekanan. Di tengah tantangan ekonomi global, strategi adaptif dan efisiensi operasional akan menjadi kunci keberlanjutan pertumbuhan mereka.