<p>Gedung SCTV milik PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) / Facebook @SCTV</p>
Korporasi

Cuan SCMA Terhempas Beban Piala Dunia 2022

  • Cuan SCMA Terhempas Beban Piala Dunia 2022JakartaGegap gempita tayangan piala dunia sepakbola tahun 2022 lalu ternyata tak berimbas positif ke bisnis PT Surya C
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Gegap gempita tayangan piala dunia sepak bola tahun 2022 lalu ternyata tak berimbas positif ke bisnis PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

Perusahaan yang berada di bawah grup Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) ini mengalami penurunan laba hingga 48% jadi Rp692,50 miliar. Melonjaknya beban biaya penyiaran jadi biang utama memburuknya bisnis SCMA di 2022.

Laporan keuangan SCMA 2022 mengungkapkan, sepanjang tahun lalu perseroan meraih pendapatan sebesar Rp7,13 triliun, naik 20% daripada tahun 2021 sebesar Rp5,93 triliun. Namun, lompatan pendapatan di 2022 itu juga diimbangi dengan kenaikan beban program dan siaran hingga 53% menjadi Rp1,52 triliun.

Pada periode ini laba usaha SCMA mengalami koreksi dari Rp1,75 triliun di 2021 jadi Rp1,10 triliun tahun lalu.

Tak hanya labanya yang turun. Arus kas SCMA tahun 2022 juga negatif. Dalam laporan keuangan tahun lalu, perseroan menyampaikan kas neto yang digunakan dari aktivitas operasi minus Rp462,45 miliar, jauh dibandingkan tahun 2021 yang menghasilkan arus kas positif Rp1,35 triliun.

Catatan SCMA menunjukkan bahwa penerimaan kas dari pelanggan mencapai Rp6,76 triliun tahun 2022. Namun beban kas kepada pemasok dan karyawan melonjak lebih tinggi yaitu Rp6,73 triliun. Alhasil kas dari operasi hanya Rp33,65 miliar.

Pencapain itu jauh dibawah tahun 2021. Saat itu arus kas dari operasi mencapai Rp1,78 triliun. Pada tahun 2021 penerimaan kas dari pelanggan SCMA mencapai Rp5,96 triliun dengan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan hanya Rp4,17 triliun.

Hak siar eksklusif Piala Dunia 2022 di Indonesia, dipegang SCMA bersama dan anak usahanya PT Indonesia Entertainmen Grup (IEG).

Sebagai pemegang hak siar, SCMA dan IEG telah menayangkan Piala Dunia 2022 melalui free-to-air TV, platform over the top (OTT), hingga platform satelit yang mereka miliki. Untuk free-to-air TV, Piala Dunia 2022  tayang di Indosiar, SCTV, O Channel, dan Mentari TV.

SCMA juga menjual tayangan piala dunia 2022 lewat layanan TV satelit berlangganan Nex Parabola, serta layanan OTT, Vidio.

Tidak ada angka resmi nilai pembelian hak tayang piala 2022 yang harus dibayarkan SCMA kepada FIFA. Kabarnya angkanya menyentuh Rp636 miliar untuk 64 pertandingan plus beberapa turnamen FIFA lainnya.

Tayangan piala dunia tahun 2022 lalu berbanding terbalik dengan kesuksesan SCMA menayangkan turnamen yang sama 4 tahun silam atau di 2018. Berkat piala dunia di Rusia itu, pada tahun 2018 SCMA mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,48 triliun, naik 11,5% dibandingkan capaian laba tahun sebelumnya sebesar Rp1,33 triliun.

Dengan lonjakan keuntungan itu, pemegang saham SCMA ketiban untung dengan pembayaran dividen senilai Rp742,38 miliar atau setara dengan 50% dari laba bersih perusahaan tahun buku 2018.

Fundamental SCMA yang tidak segemilang prestasi Lionel Messi bersama tim Argentina di Piala Dunia 2022 juga berimas terhadap harga sahamnya di bursa. Selama periode bulan Maret 2022, saham SCMA sempat melorot hingga level Rp175 per saham. Padahal pada bulan Februari 2022 saham ini sempat menyentuh harga tertinggi di Rp l242 per saham.